Ayah Siram Air Panas ke Anak Usia 9 Tahun

Kekerasan
Sumber :

VIVAnews - Buyung, bukan nama sebenarnya, harus mengalami kekejaman ayahnya di usia sembilan tahun. Pada Kamis lalu, Buyung disiram dengan air panas oleh ayah kandungnya. Akibatnya, sekujur tubuh bocah kelas dua sekolah dasar itu mengalami luka melepuh.

"Waktu kejadian saya tidak ada, karena saya lagi keluar. Pas saya pulang, anak saya nangis dan bilang kalau disiram pakai air panas," kata ibu korban, Sumirah, saat melapor ke Polres Jakarta Selatan, Senin 20 September 2010. Bahkan anaknya harus menderita. Karena, setiap dia memakai baju terus menangis.

Dia mengungkapkan kekerasan yang diterima oleh Buyung bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Eka juga pernah disundut rokok dan kepalanya juga pernah dijedotkan ke tembok hingga bocor. Saat itu, pelaku yang merupakan suaminya itu tidak ditahan karena membuat surat perjanjian di depan ketua RT dan petugas kepolisian.

"Waktu itu dia janji nggak bakalan memukul lagi, tapi itu cuma tahan tiga bulan," ujarnya. Setelah itu, pelaku yang juga ayah kandungnya ini terus memukulinya.

Sumirah mengaku kalau dia juga takut melapor karena suaminya selalu mengancam akan memukulinya jika melapor. Tetapi, ketika melihat anaknya mengalami luka parah karena disiram oleh ayahnya yang berinisial SG, Sumirah kemudian melapor ke ketua RT. Ketua RT langsung memintanya untuk segera melapor ke polisi karena apa yang dilakukan SG sudah tidak bisa didiamkan lagi. "Waktu itu pak RT bilang, dari pada anak saya nanti malah lukanya tambah parah maka saya diminta untuk melapor," katanya.

Korban mengaku mengaku disiram air panas karena tidak mau belajar. Bukan hanya disiram, dia juga mengaku dipukul kepalanya memakai kayu. "Waktu itu, aku di suruh belajar tapi aku nggak mau. Udah gitu ayah langsung siram aku pakai air yang baru dimasak," katanya.

Menurut Buyung, ayahnya sering memukulnya dengan menggunakan kayu. Buyung juga mengaku kerap dijedotkan kepalanya ke dinding dan disundut rokok.

Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono menengaskan, sudah menerima laporan yang dibuat oleh ibu korban. Korban sudah divisum dan ditemukan ada luka bekas sundutan rokok, luka karena melepuh, dan luka pukulan di badan korban.

"Kami sudah periksa korban dan ibunya, kami juga sudah memintai keterangan saksi-saksi yang terdiri dari warga sekitar," ujarnya. Walaupun pelaku belum ditangkap, namun dia dapat memastikan dalam waktu dekat ini pelaku akan segera ditangkap.

Menurutnya, korban sendiri juga telah mendapatkan perawatan dari petugas medis. Karena, kondisi luka di bahu sebelah kirinya juga cukup parah. Sebagian kulitnya terkelupas dan korban juga sepertinya mengalami trauma karena takut melihat ayahnya.

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun
Seorang pekerja sedang mengawasi pembangunan proyek perumahan pekerja konstruksi yang nanti digunakan untuk pekerja membangun infrastruktur di IKN, Penajam Paser Utara.

Kejar Target Pembangunan, Pekerja Proyek IKN Mudik Diantar Pakai Hercules

Jtah libur mudik bagi lebih dari 13.000 pekerja konstruksi IKN itu pun telah berakhir, dan para pekerja pun mulai balik lagi ke IKN guna kembali bekerja.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024