- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Mabes Polri mendalami penyerangan Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara yang terjadi Rabu dinihari. Mabes Polri menepis adanya aksi balas dendam pada penyerangan ini.
Informasi yang diperoleh VIVAnews, salah satu anggota Brimob berinisial A terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga Medan, 18 Agustus lalu. Namun, hal ini ditepis Kabid Penum Mabes Polri Kombes Pol Marwoto Soeto.
"Tidak ada anggota Brimob yang terlibat. Jadi, ini pun bukan aksi balas dendam dari penggerebakan perampok bank (Minggu 12 September 2010)," kata Marwoto saat dihubungi VIVAnews, Rabu 22 September 2010.
Dia menjelaskan saat ini penyidikan terus dilakukan dengan pendalaman barang bukti dan keterangan saksi. Tapi Marwoto menduga pelaku penyerangan kantor Polsek Hamparan Perak adalah pelaku perampokan.
Jika indikasi balas dendam tak ada, kenapa mereka menyerang? "Kemungkinan mereka bingung dan terganggu saja (dengan penggerebakan). Mereka tak tahu mau apakan senjata mereka itu."
Hal ini, kata dia, dikuatkan dengan jenis senjata yang digunakan menyerang kantor Polsek mirip dengan senjata-senjata yang digunakan saat perampokan CIMB Niaga.
Marwoto mengakui gerombolan ini terorganisir. "Dan senjata yang mereka miliki canggih benar," kata dia.
Untuk menangani kasus ini, kepolisian akan memecah kasus menjadi dua. Pertama pencurian dengan kekerasan yaitu perampokan Bank CIMB. Kasus ini akan ditangani Polda Sumatera Utara.
"Kedua kekerasan yang mengarah terorisme. Ini ditangani Mabes Polri," tambah Marwoto.
Sekitar 15 pelaku bertopeng dan menenteng senjata api menyerbu masuk Polsek Hamparan Perak, Rabu dinihari. Sebelumnya, mereka sempat mengusir warga di sekitar Polsek.
Tiga korban tewas dalam penyerangan Bripka Riswandi, Aipda Deto Sutejo dan Aiptu B Sinulingga adalah petugas piket yang sedang berjaga. Sementara personel lainnya sedang patroli. "Riswandi dan Deto tewas di tempat. Sinulingga tewas dalam perjalanan ke RSUD." (umi)
Laporan: PRB | Medan
Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan data terkait jumlah saldo Pemda Nasional per Maret 2024.
