- Antara/Yudi Mahatma
VIVAnews - Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agung Laksono mengatakan biaya tanggap darurat bencana banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat tak sampai menghabiskan Rp20 miliar. Namun, biaya paling besar adalah membangun kembali rumah dan infrastruktur di kota tersebut.
"Untuk bangun rumah permanen masih dalam perhitungan. Mungkin sekitar Rp300-400 miliar," kata Agung kepada wartawan, di Jakarta, Senin 25 Oktober 2010. Saat ini, pemerintah tengah mencari lokasi yang memungkinkan didirikan sekitar 3000 rumah permanen. Lokasi ini, kata dia, harus aman dari longsoran serupa tapi tetap ada di Teluk Wondama.
Agung melanjutkan anggaran pembangunan rumah permanen itu masih perkiraan dasar. Kementerian, kata dia, belum bisa memastikan karena hal itu tergantung pada DPR. "Dikabulkan atau tidak, DPR yang menentukan."
Jika dikabulkan, anggaran ini akan diambil dari APBN 2011. Jika dana cair, kata pembangunan rumah bisa selesai dalam enam bulan. "Karena secara teknik tidak membutuhkan teknologi tinggi," kata dia.
Pemerintah akan menggaet TNI dan swasta dalam membangun kembali Wasior.(ywn)
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
