- Ikhsan Mahmudi | Surabaya Post
VIVAnews - Pusat Vulkanologi merekam kecenderungan peningkatan kegiatan gempa tremor dan guguran serta adanya sinar api di puncak Gunung Semeru. Tanda-tanda itu diikuti dengan guguran lava dari puncak Semeru mengindikasikan bahwa aktivitas magma sudah berada di permukaan kawah Semeru.
Karena peningkatan aktivitas Semeru dalam status Waspada, Pusat Vulkanologi merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas.
"Masyarakat/wisatawan tidak mendekati puncak Mahameru dan kawah aktif Gunung Semeru," demikian pernyataan lembaga yang dipimpin oleh Surono, Doktor Gunung Berapi dari Prancis tersebut.
Lembaga ini mengingatkan terdapat tumpukan endapan hasil aktivitas guguran lava di sekitar kawah terutama di hulu Besuk Kembar dan Besuk Sat. Ini berpotensi terjadi banjir lahar bila terguyur air hujan, maka di musimĀ penghujan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan yang beraktifitas di dalam Sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Besuk Bang.
"Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan karena terancam bahaya aliran lahar, terutama bila terjadi hujan lebat di sekitar puncak,"
Pusat Vulkanologi mencatat telah terjadi pertumbuhan kubah lava di Kali Jongring Seloka yang disertai guguran lava pijar ke arah hulu Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Kobokan, serta hembusan asap yang dapat disertai abu vulkanik.
Tumpukan material hasil guguran lava pijar dapat menimbulkan ancaman bahaya lahar di musim penghujan yang masih berlangsung saat ini. Dalam status Waspada, berpotensi terjadi guguran lava yang lebih besar dan letusan abu di Gunung Semeru.
Wilayah yang berpotensi terkena ancaman material vulkanik baik awan panas maupun lahar adalah Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit yang termasuk wilayah Desa Pronojiwo; Dusun Urip di Desa Sumber Urip, Dusun Kamar A dan Dusun Umbulan di Desa Supit Urang.
Dua dusun yaitu Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit yang berjarak 9 km merupakan dusun terdekat dengan pusat kawah aktif. Sungai-sungai yang harus diwaspadai karena ancaman awan panas maupun lahar adalah Sungai Besuk Bang, Sungai Besuk Kobokan, Sungai Besuk Kembar dan Besuk Sat. Potensi ancaman tersebut semakin tinggi oleh keberadaan aktivitas penambangan pasir Gunung Semeru di Besuk Sat dan Besuk Bang.