Gunung Anak Krakatau Diawasi 24 Jam

NASA: Anak Krakatau Juni 2005
Sumber :
  • NASA

VIVAnews -- Sebanyak 19 gunung berapi di Indonesia saat ini berstatus Awas, salah satunya Gunung Anak Krakatau. Meski aktivitasnya tinggi, menurut Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika, itu masih normal.

"Pengamatan kita kontinyu selama 24 jam, kami punya petugas khusus yang mengamati aktivitasnya dari peralatan yang dipasang di Gunung Anak Krakatau," kata Gede Suantika di Jakarta, Selasa 14 Desember 2010.

Terkait gempa 5,9 skala Richter yang mengguncang Krui Lampung, Senin 13 Desember 2010 kemarin, ia mengatakan itu tak ada pengaruhnya ke Krakatau.

"Gempa itu kan normal, jadi pengaruhnya belum. Secara statistik pengaruh gempa ke gunung berapi belum, butuh waktu lama, apalagi guncangannya cukup kecil," tambah Gede Suantika.

Dijelaskan dia, Gunung Anak Krakatau punya sistem tektonik sendiri. "Lagi pula di Selat Sunda tinggi lho, banyak jalur-jalur gempa. Tapi pengaruhnya ke gunung api segitu-segitu saja."

Awal November lalu, aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda ini meningkat diduga setelah ada gempa 5,5 Skala Richter (SR) yang melanda barat daya Krui, Lampung.

Sejak itu, Anak Krakatau terus mengeluarkan asap dan gas beracun. Gas yang terus-menerus keluar ini merupakan tanda telah terjadinya erupsi. Ditambah pula fakta bahwa ada peningkatan suhu air laut di sekitar gunung. Ketinggian asap ini bisa mencapai 800 meter.

Tak hanya dipantau ahli gunung Indonesia, Anak Krakatau adalah  satu dari 100 gunung berapi yang terus dipantau NASA melalui satelit Earth Observing-1 atau EO-1.

Ada dua alasan yang membuat NASA terus mengamati Anak Krakatau. Selain karena terus-menerus bererupsi, ini juga dilatarbelakangi faktor historis.

Induknya, Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 sekitar pukul 10.20 dengan kekuatan 13.000 kali bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu letusan gunung api paling kolosal sepanjang sejarah.

Saat itu, suara letusan Krakatau terdengar sampai Madagaskar dan Australia. Dua pertiga bagian gunung tenggelam ke dasar laut, dan menciptakan gelombang tsunami yang menewaskan puluhan ribuan orang. (umi)

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024