Kontroversi Wikileaks

Kemenhan: Kita Memang Ingin Tumpas Terorisme

Polisi sisir hutan di Palu mencari terduga tindak terorisme
Sumber :
  • Antara/ Muhammad

VIVAnews - Salah satu bocoran Wikileaks mengenai Indonesia adalah soal pemberantasan terorisme. Soal ini muncul dalam memo diplomatik komunikasi pejabat Amerika Serikat dan Australia.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Australia untuk Urusan Asia Tenggara, Peter Woolcott, menggambarkan situasi politik di sejumlah negara tetangga pada saat itu sedang "kacau" (messy). Negara-negara yang dimaksud adalah Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Burma (Myanmar).

Namun, penilaian sebaliknya dilontarkan Wollcott atas Indonesia. "Situasi di Indonesia - yang merupakan mitra paling penting Australia di kawasan - berlangsung 'sebaik yang bisa didapatkan,'" kata Woolcott dalam memo yang dikutip Sydney Morning Herald.

"Yudhoyono...yang diharapkan Australia terpilih kembali, telah memberikan kerjasama kelas satu dalam anti terorisme," kata Woolcott seperti tertera dalam memo diplomatik Amerika Serikat yang dibongkar Wikileaks.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal I Wayan Midhio, menyatakan, soal pemberantasan terorisme, Indonesia memang berkomitmen penuh. "Kita berkomitmen penuh memberantas terorisme. Kebetulan itu sejalan dengan mereka (Amerika Serikat dan Australia)," kata Midhio saat dihubungi VIVAnews, Rabu 15 Desember 2010.

Midhio menjelaskan, pemberantasan terorisme penting untuk menjaga keamanan Indonesia. "Juga penting untuk menjaga kesatuan dan persatuan kita," kata Midhio. (umi)

PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran
Beli Sepatu Bola Rp 10 Juta, Kena Pajak Rp 31 Juta

Viral Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Ini Kata Bea Cukai

Bea Cukai mengatakan bahwa pengenaan pajak Rp 31,8 juta tersebut merupakan sanksi ketidaksesuaian Cost, Insurance and Freight (CIF) atau total nilai harga barang ditambah

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024