JK: Saya Hargai Keistimewaan Yogya, Tapi...

Spanduk dukungan referendum DIY
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro

VIVAnews - Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang saat ini masih berbentuk draf di Dewan Perwakilan Rakyat masih menjadi polemik. Tak ketinggalan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menanggapi polemik tersebut.

"Saya menghargai Keistimewaan Yogya, tetapi juga harus mempertimbangkan undang-undang yang demokratis," ujarnya saat menerima bantuan kemanusiaan Jamaah Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Jumat 24 Desember 2010.

Ia mengharapkan, adanya solusi yang baik dan mampu menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Tidak saja bagi masyarakat Yogya tapi juga Indonesia," kata Kalla.

Namun, ketika didesak mengenai keputusan mana yang tepat, penetapan atau pemilihan, Jusuf Kalla menyerahkan semua itu kepada wakil rakyat di DPR. "Kan masih di DPR, kita lihat saja," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengaku apa jadinya kalau setiap daerah nantinya membuat aturan sendiri. "Kalau itu terjadi, akan bubar negara ini," ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.

Sementara itu, draf RUUK Yogyakarta telah disampaikan pemerintah dan masih menunggu persetujuan DPR. (umi)

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Presiden Iran memperingatkan bahwa 'langkah sekecil apa pun' yang dilancarkan ke negaranya, maka akan langsung menimbulkan respons yang "keras" dari militernya. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024