Kontras: Masih Ada Pelanggaran HAM di Papua

Aktivis Kontras Haris Azhar (kiri) dan Sri Suparyati
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyesalkan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat memberikan pengarahan dalam acara Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Balai Samudera, Jumat 21 Januari 2011 lalu.

Koordinator Kontras Papua Olga Hamadi Olga mengatakan bahwa kekerasan dan pelanggaran hak azazi manusia di Papua terus terjadi. Bahkan motif kekerasan di sana saat ini berkembang secara struktural, horisontal, dan misterius.

Sementara itu, menurut Olga, proses hukum di Papua berjalan di tempat. "Jadi tidak memenuhi hak keadilan korban," katanya di Jakarta, Senin 24 Januari 2011.

Olga mengatakan, HAM di Papua belum dapat diakomodir dengan baik. Hal ini terlihat belum adanya itikad baik pemerintah menegakkan keadilan. Menurut dia, bila kekerasan dilakukan aparat, selalu tidak tersentuh hukum. "Ada imunitas di sana," katanya.

Olga menyebutkan, kasus kekerasan di Papua antara lain pembunuhan Pendeta Kinderman Gire di Puncak Jayapura, konflik di Abepura, konflik di Wamena, dan sejumlah konflik lain.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya mengatakan hampir tak ada pelanggaran HAM berat selama kepemimpinannya. "Ini prestasi bagus saudara (TNI dan Polri) menjunjung demokrasi dan HAM di Indonesia," kata SBY saat itu.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah
Ilustrasi bermain game online.

5 Dampak Negatif Gegara Kecanduan Game Online, Bisa Ganggu Fisik dan Mental

Dalam era digital yang semakin maju, game online telah menjadi salah satu bentuk hiburan yang paling populer. Namun, kecanduan game online bisa berdampak negatif.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024