Sebelum Jam Malam, Garuda Terbang dari Mesir

Aksi demonstrasi di Mesir.
Sumber :
  • AP Photo/Lefteris Pitarakis

VIVAnews -- Situasi politik Mesir yang memanas membuat sejumlah negara memutuskan mengevakuasi warganya. Eksodus besar tengah berlangsung di negeri Firaun ini.

Semalam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan evakuasi sekitar 6.200 WNI di Mesir. Untuk kloter pertama, diberangkatkan pesawat Garuda Indonesia yang berkapasitas 400 orang.

"Pesawat sudah berangkat tadi malam sekitar pukul 23.45 WIB menuju Kairo," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Kusuma Habir, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 1 Februari 2011.

Pesawat, jelas Kusuma, diharapkan tiba di Kairo pukul 08.00 waktu setempat. Sementara menunggu pesawat tiba, KBRI Mesir sedang mendata kembali dan mengkonfirmasi WNI yang akan dievakuasi. "Yang diprioritaskan adalah wanita dan anak-anak," kata dia.

Untuk rute evakuasi, Kusuma Habir menjelaskan, setelah menjemput warga, pesawat tidak mampir ke negara ketiga, tapi langsung terbang menuju Jakarta.

"Warga diharapkan sudah siap di bandara. Setelah mengisi bahan bakar, pesawat diharapkan terbang kembali sebelum jam malam diberlakukan."

Untuk diketahui, dalam kondisi rusuh, aparat Mesir memberlakukan jam malam dari pukul 18.00 hingga 07.00 waktu setempat. Jam malam bisa dimulai lebih cepat, tergantung situasi.

Ditambahkan Kusuma Habir, selain pesawat Garuda, juga disiapkan dua pesawat lainnya, Lion Air dan Batavia untuk melakukan penjemputan.

Kapan pesawat berikutnya terbang ke Mesir? Kata dia, itu tergantung telaah tim advance task force yang diketuai Hassan Wirajuda.

Selain melakukan upaya evakuasi, perwakilan RI di Mesir juga mengaktifkan jaringan komunikasi di antara WNI yang sebagian besar adalah mahasiswa. "Dengan komunikasi yang berantai, diharapkan informasi cepat menyebar," kata dia.

Juga disediakan makanan pokok di tiga titik yakni di KBRI, sekolah Indonesia, dan kantor pelayanan konsuler. "Di luar itu juga ada 20 posko bahan makanan pokok. Bagi WNI bisa menghubungi ke tiga titik atau posko."

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri mengimbau agar WNI menunda rencana bepergian ke Mesir sampai situasi terkendali. "Untuk WNI yang masih di Mesir diminta menjauhi konsentrasi massa," tambah Kusuma. (sj)

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Muhammad AR/VIVA

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor mendorong agar pemerintah setempat memberi bantuan semacam "THR Lebaran" bagi 1.134 warga terdampak bencana tiga bulan terakhir ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024