Lombok Jadi Pusat Dirgantara Baru

Runaway Bandara Selaparang Mataram
Sumber :

VIVAnews - PT Castele Mark Limited berinvestasi membuka sekolah penerbangan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok Institute of  Flight Technology (LIFT) tersebut akan dibuka pada April 2011 mendatang dengan menghabiskan dana sebesar US$2,5 juta.

Pemimpin Lombok Institute of Flight Technology (LIFT), Kapten Sulistiyo menyatakan, keberadaan sekolah kedirgantaraan tersebut akan melibatkan instruktur asing dari Australia dan Amerika. Awal Maret ini, mereka sudah mendatangkan tiga pesawat latih merek Liberty. Bahkan, saat ini LIFT sudah menerima delapan pendaftar, di antaranya dari Australia.

"Terkait pendidikan disiplin siswa, kami bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara (AU) di Mataram. Pelatihan dilakukan di Bandara Selaparang setelah Angkasa Pura I pindah ke Bandara Internasional Lombok di Tanakawu Praya Lombok Tengah," tutur Sulistiyo kepada wartawan di Mataram, Rabu, 3 Maret 2011.

Untuk dapat masuk ke sekolah tersebut, setidaknya calon siswa harus menyiapkan dana sebesar US$66.000. Siswa dapat menempuh pendidikan selama setahun untuk memperoleh lisensi sebagai pilot.  Sulistiyo menambahkan, sekolah tersebut terbuka untuk siapa saja, termasuk siswa dari luar negeri. Hingga saat ini, infrastruktur yang mendukung sekolah penerbangan tersebut sudah dibangun.

Sulistiyo mengungkapkan, keberadaan sekolah kedirgantaraan di Mataram dapat meningkatkan perekonomian daerah. Mereka juga berkomitmen mendukung Lombok sebagai daerah kunjungan wisata. Sekolah kedirgantaraan di Lombok itu akan menjadi pusat kedirgantaraan di bagian timur Indonesia. Dia menuturkan, Pulau Lombok sangat cocok sebagai lokasi latihan kedirgantaraan karena berbagai alasan, termasuk traffic flight yang masih sepi. "Kami memilih Lombok karena banyak faktor, baik kondisi alamnya maupun traffic flight yang masih sepi," ujarnya.

Sekolah penerbangan tersebut ditargetkan dapat meluluskan 150 pilot dalam setahun. Hal itu dinilai dapat menambah jumlah pilot di Indonesia yang masih menyuplai 150 pilot per tahun. Padahal, kebutuhan pilot di Indonesia seharusnya 600 pilot per tahun. Terkait dengan target tersebut, sekolah ini akan menambah satu kelas setiap dua bulan.

Rencana peluncuran sekolah penerbangan tersebut mendapat dukungan dari Pangkalan Udara Rembiga. Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Rembiga Letkol Penerbang Antariksa Anondo mengungkapkan, keberadaan sekolah tersebut dapat memberdayakan potensi dirgantara di NTB. Dia menilai keberadaan sekolah tersebut juga dapat membantu pertahanan keamanan bagi Indonesia Timur. "TNI AU mendukung niat LIFT mendirikan sekolah penerbangan di Lombok. Kami berharap ke depan NTB menjadi kawasan dirgantara," ujarnya.

Hingga saat ini, beberapa sekolah kedirgantaraan, seperti Bali Internasional Flight Akademi, Juanda Flight School, Sekolah Penerbangan Angkatan Laut, Sekolah Penerbang Angkatan Udara, sudah berlatih di kawasan udara Lombok.  Keberadaan sekolah penerbangan LIFT tersebut dapat menjadikan Lombok sebagai kawasan dirgantara. Pada 2011 ini, Lombok akan dipenuhi pesawat latih.

Laporan Edy Gustan | Mataram, umi

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Rumah Dinas Gubernur DKI

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan restorasi atau perbaikan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang menggolontorkan anggaran sebesar Rp 22,2 M.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024