- AP Photo
VIVAnews -- Area Freeport kembali jadi sasaran teror. Penembak misterius beraksi di areal tambang PT Freeport Tembagapura, Papua. Penembakan terjadi Rabu, 6 April Sekitar pukul 14.40 WIT di Jalan Kali Kopi mile 37, Wilayah Tanggul Timur.
Dari data yang berhasil dihimpun, penembakan terjadi saat mobil Freeport jenis Toyota LWB dengan nomor 01-4063 yang di kendarai oleh Abdul Simanjuntak kembali dari kantor TRMP mile 39 menuju arah Kali Kopi mile 37.
Tiba-tiba dari arah depan, mobil diberondong tembakan. Akibatnya kaca mobil pecah, ada lima lubang. Sementara, kaca jendelah sebelah kiri hancur. Peluru juga menembus kaca sebelah kanan supir. Penembak misterius itu juga menembak bagian samping kiri mobil yang tembus ke jok kursi belakang.
Akibat penembakan itu, Abdul Simanjuntak terkena pecahan proyektil pada punggung belakang. Sementara, Agus Patah yang duduk di sampingnya selamat.
Juru Bicara Freeport Ramdani Sirait Ketika dikonfirmasi Kamis 7 April 2011 pagi membenarkan adanya kejadian itu. ''Telah terjadi penembakan di Freeport, dua karyawan yang mengendarai mobil perusahaan mengalami luka ringan,'' ucapnya.
Lanjut dia, namun, lokasi penembakan masih di luar areal operasi, sehingga tak berdampak kepada logistik dan transportasi perusahaan disepanjang jalan tambang. ''Operasi tetap jalan dan tidak terganggu,''kata dia. Ramdani juga mengatakan, keamanan Freeport juga sedang menyelidiki aksi penembakan itu.
Juru Bicara Polda Papua Kombes Wahcyono belum dapat dihubungi lewat telepon selulernya untuk konfirmasi peristiwa itu, pada pagi 7 April 2011.
Aksi penembakan misterius di areal pertambangan PT Freeport berulang kali terjadi sejak Juli 2009. Pada 24 Januari 2010 misalnya, iring-iringan kendaraan karyawan PT Freeport ditembak di Tembagapura, Papua. Akibatnya, delapan orang mengalami luka berat dan ringan, satu di antaranya adalah warga negara Amerika Serikat.
Laporan Banjir Ambarita| Papua
Apindo Sebut Keputusan MK Beri Kepastian Investasi dan Ekonomi
Apindo menyatakan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa Pilpres membawa angin segar bagi perekonomian RI, baik dari sisi investasi dan dunia usaha.
