Aep Saepudin, 10 Bulan Disandera Bajak Laut

Ilustrasi/Aksi perompakan kapal yang dilakukan oleh warga di Somalia beberapa waktu lalu
Sumber :
  • www.eunavfor.eu

VIVAnews -- Kapal Indonesia, MV Sinar Kudus saat ini dicengkeram bajak laut Somalia. Nasib 20 awak kapal terkatung-katung di tengah laut, minim air bersih dan makanan. Mereka kelaparan, satu per satu anak buah kapal (ABK) jatuh sakit.

Kondisi memprihatinkan di Sinar Kudus dipahami benar oleh Aep Saepudin. Ia adalah korban pembajakan kapal pancing berbendera Taiwan, Win Far 161. "Saya disandera perompak Somalia selama 10 bulan. Mulai 6 April 2009 hingga 22 Februari 2010," ujarĀ  Aep kepada VIVAnews.com, Selasa 12 April 2011.

Open House di Istana, Warga Rela Antri Sejak Jam 6 Pagi Agar Ketemu Jokowi

Para bajak laut Somalia itu, Aep menambahkan, meminta tebusan sebesar US$9 juta dolar, dalam waktu tiga hari. Namun negosiasi berjalan buntu.

Apa yang diberitakan soal kondisi Sinar Kudus, ungkap Aep, adalah nyata. "Tekanan memang ada, todongan senjata jadi makanan kami sehari-hari. Namun, sampai perompak membunuh, tidak sejauh itu."

"Kalau ada yang tewas, meninggal, itu bukan karena kekerasan, tapi karena sakit, kekurangan makan. Saat itu kami tak minum sama sekali selama tiga hari," kata dia. "Memang tekanan 1-2 bulan pertama tinggi, tegang, tapi kalau untuk membunuh tidak."

Aep lalu menggambarkan kondisi hidup 32 awak kapal dari China, Taiwan, Filipina, dan Indonesia di kapal. Mereka semua dihela ke geladak. "Kami tidur bersama bom. Ada mortir, C4, disimpan di geladak bersama 32 kru. Para perompak memegang remote control dan detonator. Kalau ada pasukan khusus datang, mereka siap bunuh diri bersama kami," kata Aep.

Bagaimana soal makanan? Diceritakan pria asal Bandung ini, kekurangan air bersih dan makanan jadi kendala utama. Oleh para perompak, para kru saat itu dibekali beras bantuan pengungsi. "Raskin (beras untuk rakyat miskin) masih mending. Pokoknya nggak enak banget," tambah dia.

Kata dia, kondisi MV Sinar Kudus lebih baik. "Kalau saya perkirakan, Sinar Kudus kan kargo, persediaan makanannya kuat sampai 7 bulan. Namun, proses negosiasi tak semudah diperkirakan," jelas Aep.

Kapal Win Far 161, tambah dia, digiring ke perairan dekat Somalia. "Jarak dari TKP ke daratan Somalia kurang lebih 170 mil, 14 hari perjalanan."

Di tengah penyanderaan itu, Aep mengaku para kru sempat mengalami situasi putus asa. "Apalagi pada bulan Desember. Kru tewas satu-persatu, kena beri-beri. Bayangkan, kami tidur beralas terpal. Kalau malam dingin sekali, siang hari panas menyengat tak tertahankan," cerita Aep. "Jarak kami dari gurun pasir Somalia hanya 7 mil, kami bisa lihat hamparan pasirnya."

Seperti dimuat Taipei Times, Win Far 161 dibajak di utara perairan Seychelles di Samudera Hindia. Tiga pelaut terdiri dua WNI dan satu warga negara China, meninggal dalam 10 bulan aksi penyanderaan itu.(np)

Ilustrasi Makan Bersama

Haram Hukumnya Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri, Ini Penjelasannya

Namun, ada suatu pemahaman yang perlu disampaikan bahwa berpuasa pada hari Idul Fitri adalah dilarang dan diharamkan. Berikut penjelasannya:

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024