Sandera Jadi Tameng Hidup Perompak Somalia

Perompak Somalia
Sumber :
  • www.guardian.co.uk

VIVAnews -- Ini kabar yang dimuat media Taipei Times 7 September 2009: Pada 27 Agustus 2009, Angkatan Laut Amerika Serikat melaporkan, perompak Somalia menggunakan kapal pemancing ikan berbendera Taiwan, Win Far 161 yang dibajakĀ  perompak Somalia sebagai tameng untuk membajak kapal lain. Salah satunya, kapal kargo berbendera AS, Maersk Alabama.

Jika bukan karena pengumuman ini, yang menarik diberitakan sejumlah media Taiwan, mungkin publik telah melupakan nasib Win Far 161 beserta para kru yang terancam jadi tameng hidup para bajak laut.

Win Far 161 dibajak di perairan Seychelles di Samudera Hindia, 6 April 2009. Kapal tuna itu mengangkut 32 kru, dari Taiwan, Filipina, China, dan enam orang asal Indonesia. Termasuk Aep Saepudin.

Kepada VIVAnews.com, Aep menceritakan para pembajak tak hanya menuntut uang tebusan yang awalnya US$9 juta dari pemilik kapal, tapi juga menggunakan Win Far 161 untuk membajak kapal lain.

Kisah serupa dengan Kapal MV Sinar Kudus yang saat ini dibawah cengkeraman bajak laut Somalia. Kapal yang dinahkodai Slamet Juari itu juga sempat digunakan untuk menyerang kapal Liberia, namun gagal.

Aep menceritakan, bagaimana penggarong Somalia menggunakan Win Far 61. "Kapal kamiĀ  dipakai membajak kapal lain," kata Aep kepada Selasa 12 Maret 2011. Aep dan satu rekan WNI dipaksa membantu para perompak. "Mereka menyerang kapal Alabama, kargo yang mengangkut suplai perang ke Irak," kata Aep.

Untuk diketahui, para pembajak menawan dan membiarkan kapten kapal Richard Philips terapung di lautan selama lima hari sebelum diselamatkan angkatan laut AS.

Rencana pembajakan itu harus dibayar mahal para perompak. Kapal USS Bainbridge yang tak jauh dari lokasi kejadian menyerang balik. "Perompak naik ke atas kapal. Tahunya ada pasukan Navy (angkatan laut), isinya tentara semua. Tentunya mereka melawan balik, menembak. Pembajak mati kutu, banyak yang tewas, lainnya lari ke kapal," jelas Aep.

Namun, tentara Amerika Serikat itu tak sampai menyerang Win Far 161 dan para kru yang ada di geladak. "Kapal dan 32 kru dibuat tameng oleh pembajak Somalia."

Belakangan Aep mengetahui, selain Win Far, ada 22 kapal lainnya yang juga disandera perompak Somalia.

Win Far akhirnya dibebaskan dengan tebusan pada 11 Februari 2011. Tak semua kru bisa kembali ke rumah. Tiga pelaut, termasuk WNI meninggal dalam 10 bulan penyanderaan itu. (SJ)

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil
Sapi Albino Ko Muang Phet.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Thailand Prime Minister Srettha Thavisin welcomed an extraordinary visitor at his offices, an enormous white buffalo named Ko Muang Phet.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024