Buya Syafi'i: Tindak Oknum TNI Penembak Warga

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
Sumber :
  • maarifinstitute.org

VIVAnews - Belasan warga Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah, luka -luka akibat ditembak dan dipukul oleh personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat pada Sabtu 16 April 2011 siang. Menanggapi hal itu, Buya Syafi'i Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, mengecam tindakan penganiayaan itu.

"Saya belum lihat prosesnya, tapi bagaimanapun juga, petani yang sudah menderita jangan dianiaya lagi," kata Syafi'i Maarif kepada VIVAnews.com usai menghadiri pelantikan pengurus baru Keluarga Besar Minangkabau Yogyakarta (KBMY) di Yogyakarta, Minggu malam, 17 April 2011.

Dia menyatakan, terkait dengan kasus penganiayaan itu, pelaku aparat TNI-AD yang terlibat harus ditindak tegas secara hukum. "Hukum harus ditegakkan," kata dia. Pelaku kasus penganiayaan itu harus diusut tuntas dan tanpa pandang bulu.

"Kalau TNI bersalah harus ditindak, jangan ada pilih kasih," katanya.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono juga menyesalkan bentrokan warga dan pasukan TNI AD di Kebumen pada Sabtu itu. Panglima TNI mengimbau agar ke depan sengketa dapat diselesaikan dengan cara-cara demokratis dan sesuai koridor hukum yang berlaku.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul seperti dalam keterangan resmi tertulis yang diterima VIVAnews.com, Minggu 17 April 2011. Menurut Iskandar, bentrokan berawal dari sejumlah massa sekitar 100 orang warga desa Sentrojenar Kecamatan Bulus Pesantren Kabupaten Kebumen, dengan senjata tajam dan pentungan. Massa menghadang dan menghalangi rombongan Mabes TNI AD yang menuju Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) selesai meninjau latihan menembak di desa Ambal.

Anggota TNI dari Dislitbangad berusaha menghalau agar massa tidak melakukan penghadangan. Warga protes mengenai lahan sengketa di desa mereka yang dijadikan tempat latihan menembak. Atas protes itu, sebenarnya TNI AD sudah memindahkan latihan menembak ke Desa Ambal dan juga ke daerah Lumajang Jawa Timur, sehingga tidak ada lagi latihan menembak di desa yang dipersengketakan.

Namun karena kurangnya komunikasi, warga setempat tetap berunjuk rasa secara anarki dengan memblokade jalan menuju Dislitbangad, bahkan merobohkan gapura dan antena pemancar milik Dislitbangad. Menghadapi hal itu, prajurit TNI AD masih tetap berupaya menenangkan massa secara persuasif, namun tetap tidak diindahkan oleh massa.

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Laporan Erick Tanjung | Yogyakarta

Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal

Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024