Kepala Dinas Perhubungan Bali:

"Tak Hanya Gubernur, Saya Juga Dipepet Moge"

Parkir Moge di Taman Kota Washington DC
Sumber :
  • VIVAnews/Nenden Novianti

VIVAnews - Pengendara motor gede (moge) sedang jadi sorotan di Bali. Konvoi mereka di jalanan Pulau Dewata yang sempit dianggap mengganggu pengguna jalan yang lain.

Bahkan, pada Sabtu 23 April 2011, konvoi moge Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) memepet mobil Gubernur, Made Mangku Pastika, yang tanpa pengawalan di desa Kuwus, Baturiti, Tabanan. Saat itu, mereka berpapasan. Mobil orang nomor satu di Bali itu dipaksa menepi.

Ternyata tak hanya gubernur yang dibuat jengkel. Di hari yang sama, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Pemprov Bali, Made Santha juga mengaku dipepet moge.

Diceritakan Santha, saat itu, dia sedang menuju Bedugul bersama anaknya. "Saya waktu itu bersama anak saya sedang menyetir VW menuju Bedugul juga sempat dipepet pengendara moge. Padahal, saya sudah menepi, tetapi saya terus dipepet," kata dia, kepada VIVAnews.com, Selasa 26 April 2011.

Lantaran tak mau ambil risiko, pejabat yang juga pengusaha kuliner ini pun mengalah. "Karena terus dipepet, saya mengalah," katanya lagi. "Para pecinta moge harus menghormati pengendara lain. Karena jalan umum itu milik semua masyarakat."

Pengalaman buruk juga pernah dirasakan seorang pemuda, sebut saja namanya Komang, asal Badung Utara.

Setahun lalu, ia sempat dipepet oleh pengendara moge di Jalan Gatsu Timur, Denpasar. Parahnya, meski ia mengaku sudah menepikan kendaraannya, namun ia tetap dipepet oleh pengendara moge yang melaju zig zag.

"Polisi yang mengawalnya juga berjalan zig zag. Saya sudah minggir, tetapi tetap dipepet, sembari tangan pengendara moge itu mengepakkan tangannya pertanda menyuruh minggir," keluhnya.

Tak hanya sekali itu, pengalaman tak mengenakkan tersebut ternyata juga ia alami saat berada di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar. Saat itu, ia juga dipepet, namun ia berusaha melawan. "Saya berusaha tak menggubris mereka. Tetapi, saya dipepet dan mereka menoleh ke saya, seakan-akan mereka menantang saya," cetus Komang.

Baik Santha maupun Komang sama-sama berharap pengendara moge menghormati pengguna jalan lainnya, karena jalan umum adalah jalan yang digunakan banyak orang. "Mereka seperti tak memiliki kepekaan sosial. Jalan di Bali sempit dan padat. Keberadaan mereka tak cocok di Bali," sentil Komang.

Sementara itu, dihubungi melalui telepon genggamnya, Penasehat Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Bali, Anak Agung Ngurah Putu Bagiartha mengatakan, sebelum melakukan touring, ia selalu mengimbau kepada peserta konvoi untuk menghormati pengendara lain. Ia juga mengaku selalu mengajarkan safety riding kepada anggota komunitas IMBI Bali.

"Kami selalu mengarahkan sebelum melakukan perjalanan agar tetap disiplin dan menghormati pengguna jalan, jangan sampai merusak citra komunitas," bebernya.

Aji Guntur, sapaan akrabnya, juga mengaku selalu menggelar pertemuan rutin dengan anggota komunitas IMBI Bali untuk memberi pengarahan. "Agar arogansi hilang, hal ini terus-menerus kami lakukan. Pembinaan terus kami lakukan, apalagi pasca insiden dengan Gubernur," beber Gung Aji.

Ia menyadari jalan raya milik umum, bukan hanya milik mereka. "Kami siap terima masukan dan kritikan dari masyarakat. Kami siap dijewer. Silakan kritik dan jewer kami," imbuhnya. (art)

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Laporan: Bobby Andalan|Bali

Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024