- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Polisi menggeledah kediaman salah satu tersangka lain dalam aksi bom bunuh diri di masjid Markas Polresta Cirebon. Tersangka berinisial M ini diduga pemasok bahan peledak untuk pelaku bom bunuh diri Muhammad Syarif.
"M termasuk yang menguasai bahan peledak. Yang digunakan M. Syarif itu diduga juga pemasoknya adalah yang bersangkutan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Mei 2011.
Penggeledahan dilakukan Kamis kemarin di rumah kontrakan M di Harjamukti, Cirebon, Jawa Barat. Hasilnya, polisi menyita sejumlah barang yang terkait kasus ledakan bom bunuh diri saat salat Jumat di Masjid Az Dzikra.
Barang-barang yang disita antara lain: sepeda motor, buku jihad, dan beberapa dokumen. "Sepeda motor ini merupakan sarana yang bersangkutan dalam aktivitasnya melakukan aksi teror," ujar Boy Rafli.
Saat ini, polisi juga masih mengejar satu tersangka lain kasus bom bunuh diri yang melukai Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Polisi Herukoco itu. "Sementara ini satu, perannya kurang lebih sama dengan M," kata Boy.
Kemarin, Tim Gegana dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri menemukan enam bom yang diduga milik jaringan M. Syarif. Bom itu ditemukan setelah mendapat informasi dari anggota jaringan M. Syarif yang telah ditangkap.
"Dari hasil pemeriksaan, bom-bom itu ternyata dibuang ke Kali Soka Kecamatan Plumbon, Cirebon," kata Boy, lagi. (kd)
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
Kemnaker mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistisk Nasional (NLE), yang berorientasi pada kerja sama antar instansi.
