- Antara/ Ujang Zaelani
VIVAnews -- Pemerintah menetapkan tanggal 16 Mei 2011 sebagai cuti bersama. Keputusan itu diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi, Menteri Agama, serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tertanggal SKB No 2/ 2011/ Kep./Men/V/ 2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011.
Namun keputusan itu mendapat kritik dari mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Menurut Kalla, keputusan yang terkesan mendadak itu tidak efektif.
"Sesuatu yang mendadak, itu tidak efektif. Karena kalau anda libur harus merencanakan kemana, beli tiket," kata Kalla di kediamannya, Jakarta, Sabtu 14 Mei 2011.
Menurut Kalla, keputusan penetapan cuti bersama itu harusnya dilakukan jauh-jauh hari. Tidak mendadak seperti saat ini. "Dulu itu, satu tahun sebelumnya," kata dia.
"Waktu saya Menkokesra, itu kita putuskan, kapan liburnya, kapan cutinya. Itu satu tahun sebelumnya."
Menurut dia, cuti dadakan itu justru tidak akan dinikmati masyarakat. "Tidak dinikmati banyak masyarakat," kata dia.
"Kau tidak menikmati, kalau kau pulang kampung, tiketnya habis sudah. Artinya, lain kali ditetapkan satu tahun sebelumnya."
Sebagaimana diketahui, pemerintah pada Jumat 13 Mei 2011 yang lalu mengumumkan tanggal 16 Mei sebagai cuti bersama. Namun, sifat cuti bersama itu fakultatif, tergantung instansi masing-masing. (eh)