MK: Aktor Intelektual Surat Palsu MK 4 Orang

Hakim konstitusi Mahfud MD dan Akil Mochtar
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews – Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar mengungkapkan, berdasarkan hasil tim investigasi MK, aktor intelektual di balik pembuatan surat palsu MK ada 4 orang, yaitu Arsyad Sanusi, Andi Nurpati, Dewi Yasin Limpo, dan Mashuri Hasan.

“Hasan itu di bawah perintah,” terang Akil di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Juni 2011. Namun, tegas Akil, untuk mengetahui siapa sebenarnya aktor intelektual kasus surap palsu MK, hal itu adalah kewenangan penuh penyidik kepolisian untuk menentukan.

“Kalau tim investigasi itu berdasarkan keterlibatan. Tapi kalau siapa memberi perintah kepada siapa, itu urusan penyidik,” jelas Akil. Menurutnya, MK tetap berpegang dari hasil tim investigasi yang mengurut kronologi kasus sesuai fakta yang ada, meskipun semua pernyataan Arsyad Sanusi di hadapan Panja Mafia Pemilu bertentangan 100 persen dengan hasil tim investigasi.

“Hasil investigasi kan sudah jelas, siapa berbuat apa dan melakukannya di mana. Yang jelas, surat itu dibuat di apartemen. Ada perintah, ada telepon, dan yang membuat surat itu si Mashuri, dengan men-scan surat pertama. Pak Zainal tidak pernah menandatangani surat yang palsu. Surat itu bisa keluar dari laptop Pak Zainal karena tanda tangan di-scan dan disampaikan ke AN,” beber Akil.

Akil menilai, tidak adanya pengambilan sumpah saat memberikan keterangan di hadapan Panja Mafia Pemilu, memungkinkan Arsyad berbohong atau tidak. “Jadi dia kan bebas-bebas saja mengemukakan pendapatnya. Orang yang dituduhkan secara normatif, rasional saja dia membela diri. Tetapi soal kebenaran, itu nggak bisa disembunyikan. Pasti fakta terungkap,” tegas Akil.

Sebelumnya, Arsyad membantah semua tuduhan soal keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan pembuatan surat palsu MK bernomor 112/PAN.MK/VIII/2009 yang akhirnya memenangkan Dewi Yasin Limpo sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I.

“Itu rekayasa. Fakta dimanipulasi dan direkayasa oleh Tim Investigasi MK. Ya benar, itu rekayasa untuk mengorbankan saya,” kata Arsyad di hadapan Panja Mafia Pemilu, Selasa 28 Juni 2011. “Segala tuduhan itu adalah sangat keliru dan tidak berdasar. Itu manipulatif dan tidak obyektif,” imbuhnya. (adi)

Asal-usul Pelat Dinas TNI Palsu Fortuner Pengemudi Arogan yang Ngaku Adik Jenderal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa perjuangan Palestina memberi makna baru pada hidupnya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024