VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat Indonesia untuk menyelaraskan wahyu dengan ilmu pengetahuan.
"Kita harus mampu memberikan sumbangan bagi kemanusiaan, peradaban dan menjadi pelopor bagi pembangunan kesejahteraan," kata SBY, ketika Peringatan Isra Miraj, di Istana Negara, Kamis 30 Juni 2011
SBY meminta masyarakat Indonesia memiliki keunggulan dalam meningkatkan daya saing di dunia dan berada di garda terdepan. "Jika hanya punya iman dan takwa tapi tertinggal teknologi kita akan tertinggal oleh bangsa-bangsa lain," kata Yudhoyono
Sementara, kata dia, jika hanya menguasai ilmu pengetahuan tanpa dibarengi iman dan takwa maka akan mendapat masalah baru. "Tanpa punya kemampuan memecahkannya," ujarnya.
Kering rohani, lanjut SBY, kita akan menjadi bangsa yang arogan, tersesat dan tidak tentaram. "Masyarakat yang berilmu dan berwawasan luas, berakhlak mulia, dan berada rasional sebagai ciri bangsa religius dan berdaya saing tinggi," kata dia.
SBY mengatakan, saat ini perlu penyelarasan antara wahyu dengan keilmuan. "Mengedepankan pikiran yang terang cara pandang positif pola hidup yang toleran hidari bentuk radikalisme dan anarkisme," ujar dia. (sj)
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.
