Polisi Tewas Ditusuk Santri, Terkait Teroris?

foto ilustrasi digital pembunuhan dengan pisau
Sumber :

VIVAnews - Tiga tusukan sangkur mengakhiri hidup anggota polisi Polsek Belo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Brigadir Rohkmad Saefuddin. Ia ditikam santri bernama Saban Abdurahman (18), Kamis 30 Juni 2011 dini hari.

Apa motif penyerangan itu, belum diketahui. Dari pemeriksaan awal, Saban mengaku diperintah Tuhan dan menganggap semua polisi kafir. Bukti berupa CD, busur panah, parang, dan buku-buku jihad. disita. Apakah ada kaitannya dengan terorisme?

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri, Komisaris Jenderal  Fajar Prihantono mengatakan, peristiwa nahas itu sangat mengejutkan. Namun, polisi tak lantas mengaitkannya dengan aksi terorisme. Untuk sementara, kasus itu dianggap sebagai kasus kriminal biasa. "Akan kami lakukan terus pemeriksaan  sampai jelas, sementara ini kami menganggapnya sebagai  pelaku kriminal saja," kata Fajar kepada wartawan usai upacara  peringatan Hari Ulang Tahun Polri ke 65 di Lapangan  Narmada, Lombok Barat, Jumat 1 Juli 2011.

Insiden itu benar-benar tak terduga. "Kejadiannya kan pagi sekali, mereka sebetulnya sudah ragu sekali kenapa ada masyarakat  yang melapor dini hari. Tapi karena sudah menganggap masyarakat mitra, nggak sampai curiga begitu," tambah dia.

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5

Terkait dengan peristiwa itu Fajar mengimbau agar anggota polisi lebih siaga dalam bertugas terutama di markas komando masing-masing. Di sisi lain, anggota polisi diminta lebih terbuka dengan masyarakat terutama dalam menjalin komunikasi yang baik. Juga diminta tidak menempatkan diri lebih tinggi dari masyarakat. Menurut Fajar,  polisi itu derajatnya sama dengan masyarakat, bahkan bila perlu merendah.

Sementara, Kapolda Nusa Tenggara Barat, Brigjen Pol Arief Wachyunadi menilai Rohkmad Saefuddin sebagai prajurit yang patut diperlakukan sebagai prajurit yang gugur saat melaksanakan tugas. "Dan diberikan  penghargaan kenaikan pangkat luar biasa serta dimakamkan  secara kepolisian," kata Arie, Jumat siang.

Menurutnya peristiwa itu cukup mengejutkan, apalagi terjadi sehari sebelum peringatan HUT Polri ke 65. Meski begitu, polisi terus menyelidiki dan mendalami kasus pembunuhan itu untuk mengetahui motif di baliknya.

Selain kasus pembunuhan Brigadir Rohkmad Saefuddin, kasus pengerusakan Kantor Polsek Praya Timur, Lombok Tengah juga mewarnai peringatan HUT Polri ke 65 di NTB. Peristiwa perusakan itu terjadi pada Senin 27 Juni 2011. Ratusan warga Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur merusak kantor Kepolisian Sektor Lombok Tengah. Aksi perusakan itu merupakan buntut kekesalan warga akibat tidak puas terhadap penanganan kasus pencurian dengan pemberatan yang mengakibatkan tewasnya Lalu Sabaruddin. (eh)

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Azizah Salsha dan Pratama Arhan

Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen

Usai pertandingan tersebut, ternyata Pratama Arhan langsung curhat kepada sang istri, Azizah Salsha melalui pesan singkat.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024