VIVAnews - Gedung cagar budaya Lawang Sewu yang dibangun 1902 di Semarang, dinyatakan selesai dipugar. Ani Yudhoyono dalam sambutan pembukaannya mengharapkan pemugaran Lawang sewu ini dapat menghilangkan kesan seram dan angker yang selalu ditonjolkan.
"Dengan adanya pemugaran ini diharapkan Lawang Sewu tidak terkesan seram, angker dan kusam. Karena Lawang Sewu juga merupakan salah satu cagar budaya yang wajib kita lindungi," kata Ani di Semarang, Selasa 5 Juli 2011.
Pemugaran Lawang Sewu yang dimulai sejak tahun 2009 ini membutuhkan biaya yang besar. Beberapa ornamen gedung yang hilang membuat PT KAI kesulitan mencari pengganti yang mirip dengan aslinya.
Dari dua tahapan pemugaran, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp12 miliar untuk tahap pertama dan Rp3,9 miliar untuk tahap kedua.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, mengatakan usai dipugar cagar budaya ini harus mempunyai manfaat bagi kesejahteraan rakyat. "Bangunan ini harus bermanfaat, selain manfaat kebangaan atas nilai sejarah yang tinggi, juga ke depan Lawang Sewu merupakan salah satu destinasi wisata unggulan," ujar Jero.
Untuk memeriahkan peresmian purna pugar Gedung Lawang Sewu ini serangkaian kegiatan juga dilakukan seperti pameran kriya unggulan nusantara dan pemeran Heritage. Kedepan diharapkan Lawang Sewu akan digunakan sebagai tempat pameran, perkantoran dan museum. (Laporan: Puspita Dewi | Semarang, umi)
Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya
Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 sebesar US$407,3 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan US$1,6 miliar dari Januari 2024.
