Warga Harapkan Gunung Lokon Segera Meletus

Gunung Lokon di Tomohon menyemburkan lava pijar
Sumber :
  • Antara/ Jemmy

VIVAnews - Sejak Minggu 10 Juli 2011, Gunung Lokon belum berhenti erupsi. Ini kondisi yang nyeleneh, proses letusan Lokon menyalahi semua aturan yang ada. Sehingga ahli kesulitan memprediksi kapan letusan berikutnya akan terjadi, atau apakah akan ada letusan yang lebih besar dari sebelumnya.

Kondisi Lokon yang tak bisa ditebak memengaruhi masyarakat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif mengatakan, sebagian masyarakat Tomohon, Sulawesi Utara yang saat ini terpaksa harus mengungsi ingin Lokon segera meletus.

Kia Bakal Luncurkan Mobil Listrik Harga Terjangkau Tahun InI

Sebab, mereka tak ingin berlama-lama tinggal dalam pengungsian dan bisa segera melakukan aktivitas seperti biasanya. "Secara teknik geologi masih ada potensi energi yang dilepas, masyarakat sana mengharapkan segera meletus supaya cepat selesai," kata Syamsul dalam acara 'Peran Media dalam Penanggulangan Bencana' di Hotel Orchardz, Jakarta, Rabu 20 Juli 2011.

Sampai saat ini, Syamsul menyatakan status dari Gunung Lokon masih 'Awas'. Oleh karenanya, masyarakat mau tidak mau harus tetap mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pengungsi di Gunung Lokon sampai saat ini sejumlah 5.300-an, ada di 25 titik," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan sejumlah masalah yang dialami warga di lokasi pengungsian, antara lain, distribusi makanan, layanan pendidikan darurat di pengungsian, sanitasi dan kesehatan.

"Semua masalah yang ada, baik yang dicatat pemerintah maupun masukan dari pengungsi segera ditetapkan solusinya dan penangungjawabnya dengan sistem klaster  dalam rapat koordinasi di Posko terpadu Bencana, Tomohon yang diadakan setiap malam hari," jelasnya. Beberapa klaster tersebut, lanjut Sutopo, meliputi kesehatan, dapur umum, pendidikan, listrik, infrastruktur dan lain-lain yang diketuai masing-masing kepala dinas (SKPD).

Sebelumnya, anomali Gunung Lokon diakui oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. Kata dia, letusan kali ini tergolong aneh.

Surono menjelaskan, gunung berapi biasanya mengalami gempa vulkanik yang semakin lama semakin membesar. Ini adalah tanda awal gunung akan meletus. Setelah itu, terjadi tremor yang amplitudonya terus naik, barulah erupsi terjadi.

"Gunung Lokon lain. Pertama terjadi letusan, lalu tremor. Tiba-tiba saja berhenti, lalu ada gempa. Meletus lagi. Urutannya terbalik," kata Surono.  (umi)

Pelaku pembunuh ibu dan anak di Palembang ditangkap Polisi.

Pembunuh Sadis Ibu dan Anak di Palembang Ditangkap, Ini Tampangnya

Wasilah ditemukan tewas dibunuh dengan bersimbah darah terdapat pengki besi yang masih tertancap di kepala. Begitupun dengan sang putri yang perutnya ditusuk pakai pisau.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024