- Tudji Martudji/Surabaya
VIVAnews - Puluhan pasangan mesum di beberapa wilayah di Lampung terjaring razia menjelang Ramadan. Hingga Minggu 31 Juli 2011, petugas berhasil mengamankan sekitar dua puluh lima pasangan mesum dan pekerja seks komersil (PSK) di beberapa hotel melati di Bandar Lampung.
Mereka terkena razia saat petugas melakukan inspeksi dadakan. Banyak dari mereka mencoba menghindar saat petugas datang. Petugas langsung menggelandang mereka ke Dinas Sosial guna didata, diberikan himbauan, dan menandatangi surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Sedangkan, dari data yang dikumpulkan Vivanews, diwilayah lain, petugas juga berhasil mengamankan puluhan pasangan mesum dan PSK di hotel-hotel melati dan tempat hiburan. Seperti di Kota Metro, Lampung, dua pasangan mesum dan satu PSK berhasil diamankan.
Begitu juga di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Hingga pagi tadi, petugas berhasil mengamankan lima pasangan mesum di hotel-hotel melati dan beberapa tempat penginapan. Banyak dari pasangan itu yang memiliki berbagai alasan ketika dirazia. Mulai dari pulang kemalaman hingga mengaku calon suami-istri.
Razia ini dilakukan dalam rangka cipta kondisi menjelang Ramadan. Bukan hanya pasangan mesum dan PSK saja, petugas gabungan Satpol PP, kepolisian, dan brimob itu juga melakukan razia terhadap preman, petasan dan minuman keras.
Minggu sore tadi, petugas berhasil merazia ratusan ribu petasan berbagai jenis dari para pedagang di beberapa pasar. Petasan yang disita itu karena memiliki daya ledak tinggi dan dianggap mengganggu kekhusyukan ibadah Ramadhan. Selain itu 33 preman berhasil diamankan di berbagai tempat termasuk Terminal Rajabasa.
Menurut Kabid Humas Polda Lampung, mereka yang diamankan, baik pasangan mesum, PSK, preman, hingga penjual petasan akan diproses sesuai hukum. "Akan diberi pengarahan dan imbauan terlebih dahulu. Razia ini digelar agar masyarakat muslim di Lampung bisa khusyuk beribadah puasa," katanya. (ren)
Laporan Andry Kurniawan | Bandar Lampung
Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya
Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.
