Pesan Ramadan dari Lapas Mataram

Seorang penghuni sel berdiri di salah satu blok ruang sel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Sumber :
  • ANTARA/Bhakti Pundhowo

VIVAnews - Kumandang suara azan dzuhur terdengar di Lembaga Pemasyarakatan Mataram, Senin 8 Agustus 2011. Gerombolan tahanan dan narapidana tampak berjalan beriringan menuju masjid yang berada di kawasan Lembaga Pemasyarakatan Mataram. Beberapa orang tampak membawa kitab suci Al-Qur'an.

Sebagian dari mereka menggunakan pakaian takwa lengkap dengan sajadah dipundak berikut peci hitam yang melekat di kepala. Sementara suara azan berakhir, ratusan orang sudah memadati masjid dan duduk rapi menghadap kiblat. Sebagian dari mereka melaksanakan salat sunah tahyatul masjid.

Suasana Ramadan sangat terasa ketika VIVAnews.com mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Mataram yang dihuni oleh 561 napi dan tahanan itu. Bahkan suasana itu terbawa tatkala seorang napi tampak sibuk berlari kecil untuk mengambil air wudhu. "Saatnya salat Mas, bulan ini saatnya memperbanyak ibadah," kata Basri narapidana kasus penggelapan yang sudah delapan bulan menghuni LP.

Basri mengaku baru  13 tahun memeluk agama Islam. Lelaki berusia 48 tahun dengan nama asli Gusti Ali Bastian itu merupakan warga Bali yang sebelumnya memeluk agama Hindu. Tahun ini kali pertama Basri menjalankan ibadah puasa di dalam sel LP Mataram. Meski begitu dia mengaku senang dengan suasana spiritual yang dijalankannya selama berpuasa di dalam LP.

Menurut dia, suasana Ramadan di LP lebih berwarna mengingat banyak hal yang dapat dipelajari. Selain banyak teman, juga banyak kegiatan yang bisa dia ikuti. "Sejak usai sahur bersama kami berkumpul untuk menunaikan salat subuh berjamaah, mendengarkan ceramah agama hingga tadarusan," ujar Basri.

Kegiatan lain yang paling dia sukai adalah belajar Al-Qur'an. Sebab meski sudah 13 tahun dia memeluk agama Islam, Basri mengaku pengetahuannya soal Al-Qur'an masih minim. Dengan demikian, puasa tahun ini benar-benar menjadi pengalaman hidup yang tidak pernah dia lupakan. "Iman itu ada di dada Mas, jadi nikmati hidup itu meski sepahit apapun itu," kata dia.

Sambil bersantai Basri lalu mengisahkan  jalan hidupnya hingga mendekam di penjara. Tanggal 21 Desember 2010 adalah hari bersejarah bagi Basri karena hari itu pertamakali dia menginjakkan kaki di LP Mataram. Ayah tiga anak ini mengaku sempat tertegun begitu merasakan suasana ruang tahanan. Kesadarannya serta kekuatan hatinyalah yang membuatnya bertahan hingga saat ini.

Basri dikenai hukuman 1 tahun kurungan terkait kasus penggelapan mobil. Menurutnnya hukuman itu dia terima meskipun dia merasa dizholimi orang. Kasus penggelapan yang dialaminya mencuat saat dia berbisnis jual beli mobil. Pembeli mobilnya kabur tanpa memberi uang sepeser pun sehingga pemilik mobil melaporkannya kepada pihak berwajib. Basri berharap  17 Agustus 2011 nanti akan mendapat garasi bebas dari pemerintah.

Di tempat yang sama, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Mataram Sudarno menjelaskan selama Ramadan ini, Lapas Mataram menggelar pesantren kilat yang diharapkan  berdampak positif pada perilaku penghuni Lapas.

Berbagai kegiatan dilaksanakan selama bulan puasa, mulai dari tadarrusan, hafalan Al-Qur'an hingga proses pencerahan dengan mendatangkan penceramah dari luar Lapas. Penghuni lapas Mataram sangat antusias dengan kegiatan itu. Terlebih selama bulan puasa ini dinilai sebagai saat yang tepat untuk memperbaiki diri. "Kegiatan ibadahnya sih memang rutin, tapi kami menambah waktu dan jumlah pengajar atau ustazd untuk menambah wawasan keagamaannya," kata Sudarno.  (Laporan: Edy Gustan | Mataram)

Pelni Angkut Gelombang Kedua Arus Balik Lebaran Gratis Sepeda Motor, Bisa Daftar di Tempat
Logo Toyota

Kembangkan Sistem Berkendara Canggih, Toyota Bakal Gandeng Huawei

Pabrikan kendaraan asal Jepang, Toyota dikabarkan bakal bekerja sama dengan Huawei untuk pengembangan sistem berkendara canggih dan siap memakainya untuk model globalnya.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024