Dalam Sepekan, Tiga Kali FPI Sulsel Mengamuk

Anggota FPI
Sumber :
  • James Nachtwey/National Geographic

VIVAnews - Anggota Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan di bulan Ramadan ini gencar turun ke jalan, mengamuk melakukan razia, baik malam maupun siang hari. Di malam hari, sasaran razia adalah wisma dan tempat kos yang mereka curigai menjadi tempat mesum. Di siang hari, sasarannya adalah warung-warung makan yang buka melayani pembeli. Mereka beralasan, warung-warung itu tidak menghormati kekhusyukan Ramadan dan umat Muslim yang sedang berpuasa.

Berdasarkan catatan kepolisian, dalam sepekan terakhir, massa FPI Sulsel telah menggelar razia sebanyak tiga kali. “Aksi-aksi tersebut disertai dengan aksi kekerasan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha, Senin, 15 Agustus 2011.

Aksi kekerasan pertama terjadi Senin, 8 Agustus lalu. Saat itu, massa FPI baru selesai menghadiri pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait finalisasi Peraturan Gubernur Sulsel tentang pelarangan aktivitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Sulsel.

Dari situ, mereka kemudian bergerak secara berombongan ke sejumlah jalan protokol di Makassar untuk merazia warung yang masih buka di siang hari. Warung Coto Pettarani menjadi sasaran pertama. Tanpa ampun, anggota FPI mengobrak-abrik warung tersebut.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Mereka membanting meja kursi dan menyebabkan puluhan mangkuk dan gelas di warung itu pecah. Puluhan pembeli yang sedang makan pun panik dan berlarian menyelamatkan diri.

Pada aksi pengrusakan itu, sempat terjadi duel antara anggota FPI dengan penjual coto yang berusaha melawan. Empat anggota FPI terkena pukulan di bagian wajah. Dari pihak warung coto, dua terluka. Salah satunya terluka di bagian perut. Aksi kekerasan ini dihentikan setelah dilerai seorang anggota polisi.

Aksi berlanjut pada Jumat, 12 Agustus 2011. Lagi-lagi yang jadi sasaran adalah warung makan dan restoran. Pada aksi yang dilakukan setelah Jumat itu, massa FPI mengamuk dan mengobrak-abrik di Rumah Makan Topaz, Jalan Boulevard, Makassar. Selain Rumah Makan Topaz, belasan warung coto, sop, dan penjual bakso gerobak, mereka tutup paksa.

FPI Sulsel kembali menggelar razia pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari kemarin, 14 Agustus 2011. Kali ini sejumlah wisma dan losmen menjadi sasaran. Layaknya polisi, mereka menangkap sejumlah pasangan yang sedang berduaan dan tak bisa menunjukkan surat nikah.

Tak puas sampai di situ, sekitar pukul 01.00 WITA, iring-iringan puluhan anggota FPI ini melintas di Jalan Anuang, Makassar. Di pertengahan jalan, mereka berhenti persis di depan sekretariat Jamaah Ahmadiyah Indonesia. Diiringi teriakan takbir, massa FPI yang dipimpin Panglima Laskar FPI Sulsel, Abdurrahman, langsung merengsek masuk dan mengobrak-abrik seisi ruangan. 

Aksi itu berakhir dengan penangkapan Abdurrahman. Dia dibawa ke Polrestabes Makassar. Belakangan, polisi menetapkan dia sebagai tersangka dengan tuduhan telah menghasut melakukan tindakan melanggar hukum. “Ancaman hukumannya maksimal enam tahun penjara,” kata AKBP Himawan Sugeha.

Kepolisian meminta FPI menghentikan semua aksi razia. “Kami berharap FPI mempercayakan kepada kami untuk menindak perbuatan yang melanggar hukum. Itu wewenang kepolisian,” kata Himawan. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar | kd)

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus
Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024