- Antara/ Noveradika
VIVAnews - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, pasir Gunung Merapi merupakan berkah bagi warga di sekitar lereng gunung yang meletus tahun lalu itu. Menurut Djoko, pasir itu merupakan bahan bangunan kelas satu.
"Sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk dijual ke luar daerah yang memang membutuhkan," kata Djoko saat meninjau pembangunan sabo di lereng sungai yang berhulu ke Merapi di Yogyakarta, Selasa 13 September 2011.
Pengangkatan pasir material letusan Gunung Merapi itu, Djoko melanjutkan, diperlukan agar sabo penahan erosi itu bisa berfungsi maksimal. Pembangunan sabo di kawasan gunung berapi, menurut Djoko, efektif untuk menanggulangi bencana alam yang diakibatkan material gunung berapi saat meletus.
"Kami telah membangun sabo-sabo pada aliran sungai yang berhulu di gunung berapi, seperti sabo di Gunung Semeru serta beberapa gunung berapi di Indonesia dan hingga saat ini masih aman dan efektif," katanya.
Terkait dengan banyaknya tanggul dan sabo yang rusak serta harus diperbaiki akibat banjir lahar dingin yang menerjang kawasan lereng Merapi beberapa waktu lalu, Djoko menyatakan pihaknya sudah mempunyai perencanaan pembangunan kembali. Anggaran juga sudah disiapkan.
"Kami sudah punya masterplan pembangunan sabo untuk menahan laju material Merapi saat hujan berlangsung, sehingga tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu di merapi," kata mantan ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu.
Djoko menyatakan, yang lebih penting dari sekadar pembangunan sabo-dam adalah kesadaran secara dini dari masyarakat terhadap ancaman bahaya banjir lahar dingin. Upaya itu diperlukan, sehingga ketika ada ancaman bencana masyarakat sudah mempersiapkan sedini mungkin untuk menjauh dari daerah rawan bencana tersebut.
"Perlu ditumbuhkan dan ditanamkan secara terus-menerus agar tidak jatuh korban," katanya. (art)
Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta
Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Polisi Sebut Ada 7 Orang Terjebak di Lokasi
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero mengatakan bahwa ada sebanyak 7 orang yang terjebak di dalam toko Frame, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Kamis malam.
