- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah menyatakan bahwa keputusan pengadilan Den Haag, Belanda yang memenangkan gugatan para janda korban tragedi Rawagede Rabu lalu, 14 September 2011 diharapkan tidak mengganggu hubungan Indonesia dan Kerajaan Belanda.
"Kita tidak ingin ini (Rawagede) menjadi masalah antarnegara. Jangan sampai menjadi persoalan antarnegara," ujar Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, saat ditemui di acara Wisuda Mahasiswa Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat 16 September 2011.
Patrialis menuturkan, kementerian akan melakukan silaturahmi pada para janda korban tersebut. Pemerintah, juga siap membantu para janda korban Rawagede dalam proses penuntutan ganti ruginya. "Kita akan bantu komunikasi," tuturnya.
Pemerintah, tambahnya, menyambut gembira terkait dimenangkannya tuntutan para janda korban tragedi tersebut. Untuk tindakan selanjutnya, Patrialis masih menunggu perkembangan lebih lanjut. "Kita hormati proses hukum yang berlaku," tuturnya.
Pembantaian Rawagede diyakini merupakan tindakan kriminal paling kejam, paling brutal, dan paling berdarah yang dilakukan Belanda dalam kurun waktu 1945 sampai 1949. (umi)
Klasemen Piala Asia U-23 2024 Usai Timnas Indonesia Ditekuk Qatar
Hasil buruk diraih Timnas Indonesia U-23 di laga perdana Piala Asia U 23 2024. Armada Shin Tae yong takluk 0-2 dari tuan rumah Timnas Qatar di Jassim Bin Hamad Stadium.
