Misteri Dana Bantuan Belanda untuk Rawagede

Ilustrasi pembantaian Rawagede
Sumber :
  • Radio Nederland Wereldomroep

VIVAnews -- Sebelum dinyatakan bersalah dan wajib membayar kompensasi bagi korban Rawagede, Kementerian Kerjasama Pembangunan Belanda telah mengalokasikan dana 850 ribu euro atau Rp10,5 miliar untuk Desa Balongsari -- yang sebelumnya bernama Rawagede -- dan sekitarnya awal 2009 lalu.

Dana itu rencananya akan digunakan untuk membangun sebuah sekolah dan pasar di Rawagede. Namun, belum ada rencana yang terwujud. Yang jadi pertanyaan, di mana dana tersebut bermuara?

Kordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar mengatakan, pihaknya menampung keluhan warga terkait tidak turunnya uang yang sudah dikirim Belanda untuk proyek fisik di Rawagede

"Pada tahun 2009 warga korban Rawagede melalui Yayasan Sampurna Warga menghubungi Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta. Setelah berunding disepakati ada bantuan untuk proyek sekolah, pusat kesehatan, pasar dan pembebasan sawah bagi keluarga korban. Uang yang diberikan sebesar Rp8 miliar dan ini tidak termasuk dana yang dimenangkan dari tuntutan di Pengadilan Den Haag baru-baru ini," ujar dia.

Menurut Haris, dana yang diturunkan pihak Belanda tersebut disalurkan melalui pihak Yayasan Sampurna Warga dan Kementerian Dalam Negeri Indonesia.

Dalam penelusuran Kontras, warga korban Rawagede mengaku hingga kini tidak ada proyek fisik sesuai dengan kesepakatan bantuan yang diberikan Belanda.  "Ketua Yayasan Sampurna Warga mengaku uang dan proyek tidak pernah ada setelah tahun lalu dilakukan penandatanganan dengan pihak Belanda di Kementerian Dalam Negeri," ujar Haris.

Penandatanganan dari Kemendagri, kata Haris, mengutip keterangan dari Suparta dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Diah Anggraeni. Selama ini, pihak yayasan juga berhubungan dengan pejabat Kementerian Dalam Negeri.

Dikonfirmasi, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Raydonnyzar Moenek mengatakan, pihaknya sedang mengecek kebenaran informasi itu dan segera mengklarifikasinya ke masyarakat. "Kami masih melakukan kajian dan pendalaman. Namun, intinya, tidak benar, katakanlah, kalau ada dana tersebut di Kemendagri," kata dia kepada VIVAnews, Selasa 20 September 2011.

Sementara, Ketua Yayasan Rawagede, Sukarman mengatakan, memang benar ada dana dari Belanda untuk Rawagede --  yang tak pernah sampai ke masyarakat.

Sukarman mengaku, pada 21 Februari 20009, pihaknya menerima faks dari Belanda, bahwa akan ada bantuan dari Kementerian Kerjasama Belanda sebesar 850.000 euro. "Waktu bulan November 2011, di Belanda, saya ditanya soal penggunaan dana itu oleh fraksi koalisi parlemen Belanda. Saya jawab, tidak tahu," kata dia saat dikonfirmasi VIVAnews, Selasa pagi.

Sukarman menambahkan, setahu dia, uang tersebut disalurkan melalui Pemda. Namun, pihak Belanda mengaku tak pernah bekerjasama dengan Pemda. "Saya tidak tahu, tanyakan saja pada Pemda Karawang," lanjut dia.

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada
Fashion Photoshoot Project Volume 5

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5

Event yang diselenggarakan oleh Fashion Crafty Jakarta menampilkan pertemuan yang menginspirasi antara desainer mode, fotografer, makeup artist, dan fashion stylist.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024