- Antara/ Riadi
VIVAnews – Proses pencarian korban hilang akibat tenggelamnya Kapal Motor Sri Murah Rezeki dihentikan sementara. Penghentian itu dilakukan karena hari yang sudah mulai gelap.
“Suasana mulai gelap, jadi pencarian korban hilang dihentikan sementara waktu,” kata Kepala Seksi Operasional SAR Denpasar, I Ketut Gde Ardana, saat dihubungi pada Rabu 21 September 2011.
Menurut dia, tim SAR telah berupaya maksimal untuk menemukan 14 korban yang masih hilang dengan cepat. Tim SAR, kata Ardana, telah mengerahkan kekuatan penuh, mulai darat, laut, dan udara. Tim gabungan tersebut terdiri atas unsur Basarnas yang menerjunkan satu Helikopter, Rescue Boat 202, dan Sea Reader.
Tak hanya itu, tim SAR juga dibantu oleh KRI Singa asal Surabaya, Jawa Timur dan Patroli Keamanan Laut (Kamla) TNI AL. Bahkan, Administratur Pelabuhan Benoa juga menerjunkan Kapal Negara (KN) 326. Tak ketinggalan sebanyak 30 nelayan sekitar juga ikut membantu pencarian korban.
Sebanyak empat buah Yacht kapal pesiar juga dikerahkan guna membantu pencarian 14 korban yang berasal dari Banjar Sebunibus, Nusa Penida. Namun, hingga kini usaha itu masih belum membuahkan hasil.
Hingga saat ini, Tim SAR baru menemukan 11 penumpang dalam keadaan tewas, 11 selamat, dan 14 masih hilang. "Kami melakukan penyisiran di sepanjang pantai hingga perbatasan Nusa Penida dan Klungkung," tutur Ardana.
Pencarian, tambah dia, akan dilanjutkan besok mulai pukul 08.00 WITA. Sementara itu, malam ini akan dirumuskan upaya untuk mempercepat proses pencarian agar para korban cepat ditemukan. "Malam ini kami akan susun rencana operasi pencarian besok," kata dia.
KM Sri Murah Rezeki yang mengangkut 36 penumpang dan ABK dihantam ombak besar setinggi sekitar 3 meter yang menyebabkannya terbalik dan tenggelam sekitar pukul 01.00 WITA. Kapal Motor Sri Murah Rezeki membawa penumpang usai melaksanakan ngaben di Nusa Lembongan. (art)
Laporan: Bobby Andalan l Bali
Oknum Polisi Calon Perwira Aniaya Istri yang Sedang Hamil, Dilaporkan ke Polda Sumut
Oknum polisi Bripka Berlin Sinaga dilaporkan istrinya ke Polda Sumut atas dugaan melakukan tindak pidana penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
