- Flickr/denmac25
VIVAnews - Tim SAR kesulitan menjangkau pesawat Casa 212 yang jatuh di Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Bahkan, helikopter yang dikerahkan tak mampu mendarat dan mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat milik PT Nusantara Buana Air itu.
Tim SAR pun memutuskan membuat helipad untuk pendaratan helikopter agar proses evakuasi menjadi lebih mudah. "Kita akan kerahkan Paskhas TNI AL untuk membuat helipad," kata Kepala Pos SAR Kutacane, Juanda kepada VIVAnews.com, Jumat 30 September 2011.
Menurut dia, kondisi alam di sekitar pesawat Casa itu tidak memungkinkan untuk didarati helikopter. Karena, kondisi alamnya sangat terjal. "Helipad itu nantinya akan dibuat di radius 500 meter sampai 1 kilometer dari pesawat Casa," kata dia.
Juanda mengatakan, helikopter yang diterbangkan dari Medan telah berhasil memotret kondisi pesawat Casa itu. Dari hasil pemotretan itu, kata dia, pesawat tampak utuh. "Pintunya memang terbuka, tapi tidak terlihat ada penumpang yang keluar," kata dia.
Dia menambahkan, tim SAR yang bergerak melalui jalur darat juga sudah hampir mencapai pesawat itu. "Kira-kira masih diperlukan perjalanan dua jam lagi untuk mencapainya," kata dia.
"Kita sudah berada di punggung gunung. Tim yang dari Medan juga sudah dekat."
Casa 212 milik PT NBA jatuh di kawasan Bahorok. Pesawat rute Medan-Kutacane itu mengangkut 14 penumpang dan 4 kru. Hingga saat ini, nasib 18 orang itu belum diketahui. (umi)
Menteri PUPR: Pembangunan Rumah Menteri di IKN Sudah 80 Persen, Target Rampung Juli
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan, sampai saat ini progres dari pembangunan rumah tapak jabatan menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mencapai 80 persen.
