Gubernur Bingung Bupati Mentawai ‘Hilang’

Tsunami Mentawai
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Kris Hadiyanto-Setwapres

VIVAnews -- Saat bupati atau walikota tak berada di tempat, itu mungkin hal biasa yang lumrah terjadi di daerah mana pun. Tapi, bagaimana bila bupati atau walikota itu tidak diketahui keberadaannya oleh seorang gubernur?

Kondisi ini yang dialami Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Sampai saat ini, ia tidak mengetahui keberadaan Bupati Mentawai Edison Salaleubaja.

“Entah di mana dia (bupati) sekarang, padahal proses (perbaikan Mentawai pasca gempa dan tsunami 2010) sedang berjalan dan butuh pengesahan bupati,” ujar Irwan Prayitno pada wartawan saat pencanangan pembangunan gedung pemerintah dua tahun pasca gempa 7,9 SR, Jumat 30 September 2011.

Rehabilitasi dan rekonstruksi Mentawai pasca gempa 7,2 SR yang diikuti gelombang tsunami 25 Oktober 2010, terkendala persoalan lahan. Menurut Irwan, lahan yang akan dijadikan hunian tetap bagi korban gempa dan tsunami Mentawai berada di kawasan hutan produksi.

“Kami sudah surati Menteri Kehutanan, dengan kondisi normal, dua tahun selesai, karena ini tidak normal kita minta Dinas Kehutanan setempat untuk memproses ini secepatnya, dana sudah ada,” ujar Irwan.

Sebelumnya, pemerintah menyetujui penambahan anggaran bencana pada APBN 2011 sebesar Rp400 M untuk Kabupaten Mentawai. “Dua hari lalu kami telah menyepakatinya, dan pembayarannya dilakukan pemerintah dalam bulan ini,” kata anggota Banggar dari Komisi VIII DPR RI, Zulkarnain Jabar, di Padang, Rabu, 22 Juni 2011 lalu.

Untuk diketahui, Kejaksaan Tinggi Sumbar telah menetapkan Edison sebagai tersangka dugaan korupsi dana pungutan PSDH tahun 2003-2004 senilai Rp1,5 M dan pengadaan alat berat yang sedang diusut Kejaksaan Negeri Tua Pejat. Kejaksaan pun telah mencegah Edison bepergian ke luar negeri  sejak Juli lalu. Kajati Sumbar Bagindo Fachmi pada pers mengaku, usulan pencekalan Edison dilakukan sejak 24 Juni 2011.

Bupati Mentawai Edison Salaleubaja yang dikonfirmasi terkait kondisi tersebut via telepon selularnya, tidak menjawab. Hanya perintah peninggalan pesan yang berbunyi dari telepon genggam bupati: “Tinggalkan pesan anda setelah nada berikut.” Pesan pendek yang dikirim untuk konfirmasi pun belum dibalas. (sj)

Laporan: Eri Naldi| Padang

Kata Pelatih PSS Soal Drama 3 Penalti dan Kartu Merah Saat Lawan Persik
VIVA Otomotif: Harley-Davidson (Ilustrasi)

Bea Cukai Langsa Aceh Sita Onderdil Harley Davidson

Bea Cukai Langsa Sita Sparepart Harley Davidson Impor Ilegal

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024