- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan ada kerusakan patok di wilayah Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat. Dengan demikian, menurutnya, penyelesaian di batas negara dengan Malaysia itu cukup dengan memperbaiki patok yang rusak saja.
"Satu patah dan satu tenggelam di bawah air," kata Menlu di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu 12 Oktober 2011. Menlu mengaku sudah mengirim tim lapangan untuk memperbaiki patok ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa batas negara pasti ada titik koordinat masing-masing sehingga jika ada kerusakan tinggal mengacu pada titik koordinat tersebut. "Jadi perbatasan negara bukan hanya berdasarkan patokan. Semua ada koordinatnya," tegas dia.
Patok di Camar Bulan dan Tanjung Datu mencuat setelah temuan Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin yang menduga Malaysia mencaplok wilayah tersebut dengan melengkungkan tapal batas ke arah wilayah Indonesia. Hal ini, menurut dia, merugikan Indonesia.
Pencaplokan itu, imbuhnya, terindikasi juga dari pengusiran sejumlah warga Indonesia dari wilayah tersebut oleh petugas Malaysia.
Menlu Marty menambahkan Pemerintah sepaham bahwa RI harus mempertahankan wilayahnya dengan berbagai cara, termasuk diplomasi. Namun, Marty mengingatkan diplomasi keras (hard diplomacy) yang dihembuskan sejumlah pihak perlu didasari alasan jelas. "Apa duduk permasalahannya? Jadi kita harus definisikan apa dan bagaimana bentuk hard diplomacy itu," kata Marty.
Perbatasan wilayah RI dan Malaysia tidak bisa lepas dari perjanjian pemerintah Hindia Belanda dengan Inggris pada 1861. Saat itu, kedua negara sebagai penjajah menyepakati batas wilayah jajahan masing-masing.
"Perbatasan darat, sudah ada ketentuannya, ada perjanjiannya. Bukan perjanjian Indonesia dengan Malaysia, tapi perjanjian pemerintah Belanda dan Inggris tahun 1861," kata Marty.
Oleh karena itu, menurut Marty, ketentuan batas wilayah dalam perjanjian tersebut kini tinggal diaplikasikan saja. "Perbatasan itu terdapat koordinat. Titik koordinatnya itu berdasarkan satelit dan sudah disepakati tahun 1978," kata Marty. (eh)
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
