Lima TKW yang Menunggu Eksekusi Mati di Arab

TKI Arab Saudi
Sumber :

VIVAnews - Bukan hanya Tuti Tursilawati, tenaga kerja wanita asal Indonesia yang akan dieksekusi mati di Arab Saudi.

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Empat lainnya sudah divonis mati di negeri itu, dan menunggu eksekusi dalam waktu dekat ini. Mereka adalah, Siti Zaenab, Aminah, Darnawati dan Fatinah.

"Bukan cuma Tuti, ada empat orang lainnya yang tinggal dieksekusi mati," ujar Direktur Eksekutif Migran Care saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 20 Oktober 2011.

Migrant Care mendesak, pemerintah agar segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan warga negaranya yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. "Kalau sampai terlambat, sama seperti Ruyati," katanya.

Perdana Jajal Action di Film Horor Marni The Story of Wewe Gombel, Frislly Herlind Rasakan Hal Ini

Fatinah, merupakan TKW asal Semarang. Dia membela diri, hingga menyebabkan majikannya meninggal.

Kejadiannya pada 2006 silam. Saat sedang membuat sambal di dapur, tiba-tiba majikan perempuannya marah-marah. "Lalu adik saya menjawab majikannya. Tapi majikannya malah tambah marah. Adik saya dipukul, ditarik rambutnya. Bahkan, batu untuk mengulak sambal dipukulkan ke badan adik saya," tutur Paeri, kakak kandung Fatinah saat berbincang dengan VIVAnews.com, Kamis 20 Oktober 2011.

Bukan hanya itu, majikannya mencoba membenturkan kepala TKW kelahiran tahun 1973 itu ke tembok. Namun, Fatinah mencoba melawan. Kemudian, Fatinah pun membalas dengan memukul majikan perempuannya itu dengan peralatan dapur. Setelah terjadi aksi balasan itu, majikannya jatuh pingsan dan koma. Hingga akhirnya meninggal di rumah sakit, setelah mendapat perawatan.

Sebetulnya, kata Paeri, kekerasan yang dialami adiknya bukan kali itu saja. Majikannya kerap memperlakukan kasar Fatinah. Fatinah sering dipukuli. Bahkan, katanya, adiknya itu sering dilecehkan secara seksual oleh majikan laki-lakinya.

Paeri mengatakan, Fatinah sudah dua kali bekerja di Arab Saudi, dengan majikan yang berbeda. Ketika itu, dia tidak mendapat masalah dengan majikannya. Namun, untuk yang ketiga kalinya, tepatnya tahun 2006, dia mendapatkan majikan yang kasar.

Saat ini, pengadilan di Arab Saudi sudah memvonis ibu beranak satu itu dengan hukuman mati. Namun, sejak tahun 2006 itu, Fatinah maupun pihak keluarga belum mendapat kepastian soal waktu eksekusi.

"Adik saya ke sana bukan untuk membunuh. Dia ingin bekerja, menafkahi keluarga. Saat itu dia hanya membela diri," katanya.

Sejak 2006 hingga kini, adiknya masih berada di penjara Arab Saudi. Menurutnya, kondisi adiknya saat ini baik-baik saja. Terakhir komunikasi, hari sabtu kemarin. "Dia baik-baik saja. Dia heran, katanya saya mau diapakan," kata Paeri.

Paeri mengaku, tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan adiknya dari hukuman mati di Arab Saudi. Selama ini, dia meminta bantuan dan pendampingan dari LSM Migrant Care. Sebagian keluarga korban, kata Paeri, sudah ada yang memaafkan. "Sebagian sudah, sebagian lagi belum memaafkan. Saya berharap, adik saya dibebaskan dari hukuman mati," harapnya. (adi)

Kemenkominfo gelar nobar webinar

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"

Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar “Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital” dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024