Bayi 5 Bulan Idap Penyakit Seperti Bilqis

Koin Untuk Bilqis
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Bayi berusia lima bulan, Ahmad Nour Aqil Farid mengalami penyakit kerusakan hati seperti yang pernah dialami Bilqis Anindya Passa. Bayi asal Dusun Bakungan, DK III, RT 21, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini memerlukan biaya besar untuk menjalani operasi.

“Dokternya saja tidak bisa memperkirakan berapa biaya untuk operasi cangkok hati itu,” kata Ibu Ahmad, Siam dengan lirih seraya meneteskan air mata, Sabtu, 19 November 2011.

Dia bercerita, penyakit bawaan yang menimpa anak bungsunya itu baru diketahui sekitar September lalu. Waktu itu, usia Ahmad tepat menginjak dua bulan. Saat dibawa ke RSUD Panembahan Senopati Bantul, kedua bola mata Ahmad yang semula jernih telah menguning. “Sore di RSUD Bantul, paginya langsung dirujuk ke RSUP DR Sardjito untuk operasi,” kenang Siam.

Menurut dia, rencananya operasi itu untuk memasang saluran empedu. Namun, setelah menemukan sejumlah kelainan pada organ dalam tubuhnya, tim medis menyarankan agar Ahmad dirujuk ke RS Kariadi Semarang atau ke RS di Surabaya dan Jakarta. “Tetapi kata dokter, itu kalau saya memang sudah siap biayanya,” imbuh Suyatno ayah dari Ahmad.

Berkaca pada kasus Bilqis, operasi cangkok hati diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1 miliar. Dari kasus itu, Suyanto mengaku tak akan mampu menanggung biaya tersebut. Padahal, untuk melunasi biaya perawatan selama di RSUP DR Sardjito yang Rp9 juta, Muryatno menggantungkan pertolongan dari sejumlah sanak familinya. “Bantuan dari Jamkesos hanya setengahnya saja (Rp4,5 juta)” terangnya.

“Mustahil bagi kami mengumpulkan uang sebanyak itu,” tambahnya lagi

Sebab, penghasilannya sebagai buruh pengangkut pasir di Kali Progo tidak menentu. Kadang satu hari hanya dapat Rp5.000, bahkan tidak jarang pulang tanpa sepeser pun uang. Di pangkuannya, Ahmad yang sekujur tubuhnya telah menguning itu masih tampak masih lincah bergerak layaknya bayi normal.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Srandakan dr Anugrah Wiendyasari mengatakan, penyakit bawaan yang diderita Ahmad terbilang langka dengan skala 1:15.000 kelahiran bayi. “Ya, sama persis dengan yang dialami almarhumah Bilqis,” jelasnya.

Selama ini, kata Wieandyasari, oragtua Ahmad berkeluh kesah ke Puskesmas Srandakan, meminta solusi untuk biaya operasi anaknya. “Maka itu, kami mohon bantuan pada pemerintah maupun pembaca yang budiman agar berkenan meringankan beban keduanya,” harapnya.

Ernando Ari Gagalkan Penalti, Timnas Indonesia U-23 Sukses Bekuk Australia
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary

Kasus Mayat Perempuan dengan Kondisi Wajah Hancur, Polisi Tangkap 3 Orang

Polisi telah mengetahui identitas mayat perempuan tersebut.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024