Marak Aksi Teror, Aceh Belum Tambah Pasukan

Polisi di Aceh saat tugas patroli.
Sumber :
  • ANTARA/RAHMAD

VIVAnews – Kapolda Aceh, Iskandar Hasan mengatakan personelnya terus memburu pelaku teror yang terjadi di Aceh. Sejauh ini, kata dia, Polda Aceh masih bisa mengendalikan situasi keamanan setempat.
 
“Sejauh ini masih bisa kita tangani, untuk daerah yang dianggap rawan akan kita perkuat personel Brimob ke daerah itu. Sampai saat belum dibutuhkan penambahan pasukan,” katanya usai pemusnahan ganja di Mapolda Aceh, Senin 5 Desember 2011.
 
Dia menyebutkan, Polda Aceh juga berencana akan bekerja sama dengan TNI untuk melacak dan mengungkap dalang di balik aksi teror ini dengan meningkatkan razia dan membentuk operasi gabungan. Iskandar mengatakan, senjata-senjata yang digunakan oleh kelompok peneror ini kemungkinan besar berasal dari sisa-sisa konflik di Aceh.
 
Iskandar sendiri mengakui senjata sisa konflik di Aceh masih banyak beredar di masyarakat. Kata dia, selama dirinya menjabat Kapolda sejak dua tahun terakhir saja, sudah ada  43 pucuk senjata organik yang berhasil disita polisi.

“Peluru yang berhasil kita kumpulkan ada 7.000 butir, granat puluhan buah.  Mungkin saja para pelaku kriminal ini membeli senjata zaman konflik untuk melakukan aksinya,” ujarnya.
 
Iskandar juga menyebutkan dalam beberapa kasus kekerasan bersenjata yang berhasil diungkap, para pelaku menyewa senjata dari temannya yang masih menyimpan senjata sisa konfik. Jadi kata dia, kemungkinan masih banyaknya senjata sisa konflik yang beredar di Aceh cukup tinggi. “Kita mengimbau agar yang masih menyimpan senjata segera menyerahkannya ke polisi,” ujarnya.
 
Menanggapi aksi teror granat dan penembakan, Iskandar menyebutkan tidak mudah melacak pelaku. Apalagi selama ini banyak warga yang eggan menjadi saksi. “Kita bicara hukum, tidak mungkin kita bisa main tangkap orang sembarangan. Kita harus mempertimbangkan itu termasuk memeriksa saksi dan mendengarkan keterangan saksi ahli,” katanya.

Beberapa waktu lalu, terjadi dua kali pelemparan granat. Sejumlah orang terluka. Selanjutnya, Minggu 4 Desember 2011, pekerja perusahaan sawit di Krueng Jawa, pedalaman Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara diberondong sekelompok penembak tak dikenal. Tiga orang tewas dan lima lainnya dirawat di rumah sakit umum Daerah Cut Mutia Lhokseuwame.
 
Laporan : Riza Nasser | Aceh, umi

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks
Ilustrasi pelecehan seksual

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Pelaku yang mengaku sebagai pendeta itu diminta mengobati CH. Bukannya diobati, pelaku malah melecehkan korban di lantai dua panti asuhan di Sukolilo.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024