- www.eenvandaag.nl
VIVAnews - Sejarah akan kembali tercipta di Rawagede. Pada Jumat 9 Desember 2011 mendatang, tepat 64 tahun peringatan pembantaian sadis, Pemerintah Belanda akan menyampaikan maaf pada keluarga korban.
Seperti dimuat Radio Netherlands, Senin 5 Desember 2011, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan akan menyampaikan maaf, atas nama Pemerintah Belanda dalam peringatan yang akan digelar di Desa Balongsari, nama baru Rawagede.
Menteri Luar Negeri Belanda, Uri Rosenthal mengatakan, permintaan maaf tersebut adalah hal yang semestinya dilakukan. "Demi keadilan atas kejadian serius di Rawagede. Saya harap ini akan membuat keluarga terdekat korban bisa menutup episode berat dalam hidupnya, agar mereka bisa menatap masa depan," kata dia.
Sikap ini menyusul keputusan Pengadilan Den Haag yang memutuskan, Pemerintah Belanda bersalah dan bertanggungjawab atas kerugian yang diderita tujuh janda korban pembantaian Rawagede.
Pembantaian Rawagede diyakini merupakan tindakan kriminal paling kejam, paling brutal, dan paling berdarah yang dilakukan Belanda dalam kurun waktu 1945 sampai 1949.
Pembunuhan massal Rawagede terjadi pada 9 Desember 1947. Hingga akhir hari, sebanyak 431 pria Rawagede tewas. Versi Belanda menyebut, 'hanya' 150 nyawa yang melayang. (adi)