Kontras: Sebagian Video Mesuji Diduga Benar

Tragedi Mesuji di Lampung
Sumber :
  • kabar pagi-tvOne

VIVAnews - Kasus dugaan pembantaian warga di Sodong, Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mendapat perhatian sejumlah media internasional. Disebutkan juga ada adegan yang diambil dari konflik di Thailand dalam video itu.

Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TPF) kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Mesuji, Denny Indrayana, belum dapat memastikan kebenaran sebagian video itu diambil dari aksi pembantaian petani di Thailand. Ia menyatakan akan mekakukan verifikasi lebih dulu.

Kasus ini pun juga menarik perhatian Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Kordinator Kontras, Haris Azhar, menyatakan video itu hanya alat untuk menjelaskan. Ia menambahkan, tanpa atau adanya video, seharusnya pemerintah bisa mencegah terjadinya kekerasan.

"Kalau gagal atau tidak bisa menjelaskan, bukan berarti peristiwa Mesuji itu tidak ada. Lagipula, film yang bukan asli situasi Mesuji di video itu pun hanya beberapa bagian kecil saja. Yang lain masih patut diduga benar," kata Haris, Sabtu, 17 Desember 2011.

Haris menjelaskan, dalam dua tahun terakhir ini ada rangkaian panjang kekerasan yang dialami warga yang tanahnya tidak dikembalikan paska kerja sama Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dibatalkan.

"Malah kami patut menyayangkan kalau pemerintah terlambat merespons. Buruk wajah pemerintahan kita kalau gara-gara ada selipan soal Pattani terus urung menuntaskan kasus tersebut," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, dalam artikel yang diunggah 16 Desember 2011 oleh CBS News, menyebut bahwa salah satu adegan dalam video pemenggalan kepala yang dikaitkan dengan pembantaian Mesuji diambil dari konflik di Thailand Selatan.

Dalam video yang beredar luas di dunia maya itu, terlihat sejumlah pelaku pembantaian bercelana loreng, bersenapan, dan mengenakan topeng, menenteng kepala yang terpenggal. Muncul dugaan bahwa mereka adalah anggota separatis Pattani yang terlibat konflik SARA di Thailand.

Dugaan itu menguat ketika memperhatikan bahasa dan dialek yang mereka gunakan mirip dengan bahasa dan dialek Melayu Pattani. Dalam video itu, mereka sengaja menampilkan aksi sadis sambil meneriakkan "Islamiyah Fathoni Darussalam", lalu muncul kata-kata, "Merdeka, Merdeka".

Berdasarkan analisis sementara yang dilakukan media tersebut, pengunggah video tersebut sengaja menggabungkan aksi pembantaian di Thailand dengan peristiwa sadis di Mesuji. (art)

Pengakuan Jujur Shin Tae-yong Usai Ernado Ari Gagalkan Penalti Australia
Catherine Wilson.

Catherine Wilson Ngaku Malu, Mobil Pemberian Idham Masse Ditarik Pihak Leasing

Catherine Wilson menyebut bahwa Idham Masse disebut-sebut menunggak cicilan mobil tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024