Anggota OPM Tewas Ditembak di Puncak Jaya

Kelompok bersenjata di Papua
Sumber :
  • Banjir Ambarita| Papua

VIVAnews - Satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Puncak Jaya Papua, tewas tertembak. Satu pucuk senjata berhasil disita.

Saat dikonfirmasi, juru bicara Polda Papua Kombes Wachyono mengakui memang ada kontak senjata TNI dengan OPM di Puncak Jaya. "Coba tanya Kapendam karena infonya begitu," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat 6 Januari 2012.

Menurut sumber yang berhasil dihubungi, kronologi penembakan bermula ketika anggota TNI dari Yonif 753 Nabire sedang berpatroli rutin di sekitar Pos Merah Putih Mulia Ibukota Puncak Jaya, Kamis kemarin. Lalu segerombolan anggota OPM melakukan penghadangan.

Baku tembak pun tak terhindari. Salah satu anggota OPM bernama Lindiron Tabuni berhasil ditembak. Dari tangan korban, aparat berhasil menyita satu pucuk senjata api laras panjang jenis SS1 V1 call 5,56 dengan nomor seri AG A.095370 serta amunisi sebanyak 75 butir.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Dari hasil identifikasi, ternyata senjata tersebut adalah senjata organik milik Polres Puncak Jaya yang dirampas oleh OPM di Pos Polisi Tingginambut tahun 2009 lalu. Belakangan diketahui, anggota OPM yang tewas ini adalah anak kandung dari Goliat Tabuni pimpinan OPM wilayah Puncak Jaya yang bermarkas di Tingginambut.

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Ali Bogra ketika dikonfirmasi belum bersedia memberikan keterangan. Begitupun dengan Pangdam Mayjen Erfi Triassunu. Dia tidak membalas pesan singkat dari VIVAnews yang bertanya tentang peristiwa tersebut. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua | kd)

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024