Staf Khusus Presiden

Anggaran Mitigasi Bencana Masih Kecil

Andi Arief.
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Ancaman bencana alam mewarnai sejumlah daerah di tanah air. Mulai dari gempa bumi, tsunami, gunung meletus, hingga ancaman bencana alam seperti banjir dan longsor.

Seberapa besar kesiapan Indonesia melakukan mitigasi mengurangi risiko bencana? Staf Khusus Presiden bidang Kebencanaan Andi Arief mengaku, undang-undang yang ada masih fokus untuk menyelesaikan masalah pasca bencana. Padahal, investasi bencana mampu mengurangi dampak bencana.

"Untuk mitigasi (anggarannya) di atas Rp100 miliar," kata Andi Arief pada VIVAnews.com di sela-sela workshop bagi jurnalis dalam meliput bencana di Padang, Sabtu, 14 Januari 2012.

Menurutnya, dana untuk mitigasi penanganan bencana tersebut terbilang kecil dibanding anggaran yang disiapkan untuk penanganan pasca bencana. Meski, dana ini sudah naik pasca-gempa dan tsunami Aceh tujuh tahun lalu.

Hasil penelitian ahli bencana di Jepang menunjukkan, investasi yang dilakukan dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana mengurangi biaya pasca bencana. "Kalau dana banyak untuk investasi (mitigasi), biaya rehab rekonnya tidak terlalu banyak," aku Andi.

Tidak adanya payung hukum yang mewadahi kebijakan mitigasi bencana, menurutnya, mempengaruhi kebijakan terkait penanganan bencana. Fokus undang-undang yang lebih mengutamakan anggaran untuk rehab-rekon dinilainya membuat riset terkait pengurangan risiko bencana masih terbatas.

Ia berharap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) duduk bersama dan melihat kondisi lapangan terkait potensi bencana di sejumlah daerah.

3 Toko Roti di Gaza Dibuka Kembali untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Israel-Hamas Oktober 2023

Terkait gempa, menurutnya, potensi gempa berada hampir merata dari Aceh hingga Papua. Bahkan, katanya, Kalimantan yang terbilang aman dari bencana gempa, belakangan mulai menunjukkan aktivitas.

"Di Singkawang, sudah dirasakan gempa 4,4 Skala Richter, padahal ini tidak pernah kita prediksi sebelumnya," ujarnya. Dia mengingatkan agar masyarakat yang berada di zona bencana meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi segala kemungkinan terburuk. 

Laporan: Eri Naldi | Sumatera Barat, eh

Petugas SPBU Shell.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, Shell, bakal tidak lagi beroperasi di Medan Sumatera pada tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024