Tiap Tahun, 500 Anak Kena Kanker

VIVAnews - Sekitar 500 anak di Jabodetabek terindikasi terkena kanker dalam satu tahun. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab anak-anak itu terkena kanker.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia, Ira Sulistio. Data tersebut diambil dari International Confederation of Childhood Cancer Parents Organization.

"Umumnya di negara berkembang maupun negara maju, setiap satu juta orang, 125 anak menderita kanker. Kalau diasumsikan dengan penduduk Jabodetabek, sekitar 500 anak-anak terkena kanker tiap tahunnya," kata Ira dalam konferensi pers menyambut Hari Kanker Anak Internasional di International Sport Club of Indonesia, Ciputat, Minggu 8 Februari 2009.

Menurutnya, penyakit kanker pada anak tidak dapat dicegah dan belum diketahui apa penyebabnya. Namun, lanjut dia, penyakit kanker bisa disembuhkan. Asal ditangani saat dini dan melakukan perawatan sebaik-baiknya. "Makanya, kalau sudah ketahuan segera diobati," jelasnya.

Penderita kanker pada anak-anak ini, lanjut Ira, masih kurang diperhatikan pemerintah. Hal ini karena jumlah penderitanya masih sekitar satu persen dibanding penderita kanker dewasa. "Mungkin karena hanya satu persen saja, jadi kurang mendapat perhatian dari pemerintah," ujarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional yang jatuh pada 15 Februari 2009, Yayasan Kasih Anak juga menggabungkan 50 penderita kanker dengan 150 anak normal dari sekolah umum dan internasional.

"Acara ini bertujuan agar anak penderita kanker dapat merasakan kebersamaan dengan teman-temannya dan anak-anak bisa berinteraksi dengan rekannya yang menderita kanker," jelasnya.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat memimpin pemusnahan 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2024.

Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, pihaknya kembali menyelidiki kembali maraknya perdagangan pakaian bekas hasil impor.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024