Menhan: Tank Leopard Permintaan TNI AD

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tak mau mengomentari tudingan miring seputar pengadaan tank Leopard asal Belanda. Menurut dia, Kemenhan hanya merealisasi permintaan Mabes TNI AD.

"Kami sebagai Kementerian Pertahanan tidak tidak akan mengubah spektek, spesifikasi teknis. Kami mengikuti apa yang disulkan angkatan, user. Naik ke Mabes TNI, kemudian naik ke kita," jelas Purnomo kepada wartawan, Jumat 20 Januari 2012.

Lebih lanjut dia menjelaskan beberapa jenis tank. "Light battle tank, ada medium battle tank, ada heavy battle tank. Yang dari kita itu dalam shoping list, dikatakan membeli mean battle tank."

Idealnya, pertahanan Indonesia punya ketiga-tiganya. "Kalau kita punya uang. Tetapi karena kita terbatas, makanya ambil yang mean battle tank," imbuhnya.

Yang kemudian mencuat bukan persoalan bukan jenis tank tersebut, tapi mengapa Leopard. "Antara pemerintah (Indonesia) dan pemerintah (Belanda) sudah ada pembicaraan. Tapi, kita punya parlemen, mereka juga punya parlemen. Urusannya masih belum selesai."

Saat ini, parlemen Belanda pun belum menyetujui proses jual-beli tank Leopard tersebut. "Lebih baik kalian datang hari Selasa di DPR. Kita mau bicarakan hari Selasa jam 10.00. Sekarang mau saya jawab, tidak ada jawabannya," ujar Purnomo.

Leopard dinilai kuno, padahal Permenhan mengharuskan pembelian alutsista harus sekaligus alih teknologi? "Makanya kita nanti bicarakan di sana. Daripada saya jawabnya mengulang-ngulang terus," jawabnya.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Sebelumnya, pemerintah berencana membeli 100 tank Leopard dari Belanda. Pemerintah ingin mendapatkan harga yang murah karena negara-negara Eropa terkena krisis keuangan. Di samping itu, Belanda juga akan menghapuskan divisi tanknya.

Namun, rencana ini telah ditolak parlemen Belanda. Dengan alasan tidak mau tank-tank itu digunakan untuk pelanggaran HAM oleh Indonesia. Di dalam negeri, sejumlah anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat juga menentang rencana ini. Selain mahal, tank yang memiliki berat sekitar 60 ton ini dinilai tak cocok dengan medan di Indonesia yang berlahan gembur. (eh)

Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024