5 TNI Terlibat Imigran Gelap Akan Disidang

Mayat Imigran Gelap
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya mengakui keterlibatan 5 anak buahnya dalam pengiriman TKI ilegal di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Terkait itu pemberkasan telah dilakukan dan siap dilimpahkan ke persidangan Oditur Militer di Surabaya.

"Sejak peristiwa itu, kelima oknum TNI yang diduga terlibat dalam pengiriman TKI ilegal ditahan di Denpom IV/Surabaya. Pemberkasan sudah selesai dan tinggal menunggu sidang," kata Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Murdjito di acara Coffee Morning Pangdam V/Brawijaya bersama Insan Pers se-Surabaya, Selasa 14 Februari 2012.

Panglima menegaskan, tidak akan melindungi oknum TNI dan akan menindak tegas oknum yang terbukti melakukan pelanggaran hukum dan KUHP Militer.

Menurutnya, jika terbukti bersalah, oknum TNI yang terlibat bisa diberhentikan dengan tidak hormat dari kedinasan TNI. Sementara, untuk seorang oknum PNS diserahkan ke Polda Jatim.

Dijelaskannya, jika sudah diputuskan Oditur Militer, dengan minimal hukuman 3 bulan penjara oknum TNI yang terlibat pelanggaran bisa dipecat. Sementara, atasan oknum yang terbukti melanggar juga dikenai sanksi.

"Sanksi jelas ada, minimal jika di vonis 3 bulan penjara yang bersangkutan bisa dipecat. Atasannya juga kena sanksi, di antaranya penundaan mengikuti pendidikan atau sekolah serta penundaan kenaikan pangkat," jelas Murdjito.

Sebelumnya, lima anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Mereka adalah Serka K, Kopka K, Pelda S, Serda M, dan Serda IAS. Sementara dari PNS yaitu BS diserahkan ke Polda Jatim.

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

Sangkaan terhadap para oknum anggota TNI itu adalah turut membantu pelaksanaan pengiriman TKI dengan menyediakan kapal sewa yang ditumpangi imigran menuju kapal lain yang lebih besar, kemudian dipakai mengarungi perairan Prigi menuju Australia.

Kapal besar itu akan mengantar sekitar 200 lebih imigran gelap menuju Pulau Christmas, Australia. Namun naas, kapal itu kemudian pecah diterjang ombak. Akibatnya, puluhan imigran gelap asal Timur Tengah itu tewas. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 17 Desember 2011. (umi)

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi bersama Presiden of JICA Akihiko Tanaka

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

Sekjen Anwar mengungkapkan, saat ini Kemnaker sedang melakukan pengembangan fungsi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024