Gunung Merapi "Bangun", Aktivitas Meningkat

Setahun Erupsi Merapi 26 Oktober 2011
Sumber :
  • VIVAnews/Erick Tanjung

VIVAnews -- Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo mengatakan bahwa dua pekan belakangan, aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat. Meski meningkat statusnya masih normal. Gejala meningkatnya aktivitas Gunung Merapi itu masih sangat dini untuk bisa diukur secara definitif.

"Selama dua minggu ini aktivitas gempa dangkal meningkat 5 kali per hari dan kegempaan multifase meningkat cukup tinggi mencapai 20-30 kali per hari," kata Subandriyo, Kepala BPPTK kepada VIVAnews.com, Jumat 17 Februari 2012.

Menurut Subandriyo, peningkatan kegempaan di Gunung Merapi itu  disebabkan oleh kondisi pergerakan magma yang cukup aktif hingga memicu gas vulkanik. Sejumlah faktor seperti ada tidaknya sumbatan keluar gas yang ikut menyebabkan terjadi gempa, retakan, dan aspek multifase. "Gejalanya masih baru dari sisi gempa, jadi status Merapi masih normal," kata dia.

Meski demikian, kata Subandriyo, sekarang ini belum ada intensitas deformasi, artinya belum terjadi pembengkakan.

"Gejalanya masih sangat awal dan belum bisa diinterprestasi lebih jauh, apakah gejala ini menghasilkan erupsi. Kami akan melakukan evaluasi," kata dia.

Ia menambahkan, kemungkinan letusan Merapi berikutnya sebagian besar akan mengarah ke wilayah selatan atau wilayah Sleman, Yogyakarta. "Sebesar 90 persen probabilitas letusan ke arah selatan karena kawah yang terbentuk sekarang terbuka ke selatan, kecil kemungkinan ke utara," ungkapnya.

Namun, meski bukaan kawah mengarah ke selatan, letusan Gunung Merapi tetap bisa mengancam kawasan lain seperti Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten. Kawah yang terbentuk saat ini berdiameter sekitar 500 meter.

Subandiyo mengaku belum bisa memprediksi letusan Gunung Merapi pasca erupsi akhir 2010 lalu. "Belum pernah mengalami erupsi sebesar 2010 lalu. Jadi untuk erupsi ke depan belum bisa diprediksi," imbuhnya.

Pada 26 Oktober 2010. Kala itu, mulai pukul 17.02 WIB gunung itu mengeluarkan tiga kali letusan, diiringi awan panas yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo.

Dusun Kinahrejo luluh lantak dikubur abu vulkanik panas, erupsi Merapi mengambil puluhan nyawa, termasuk sang kuncen, Mbah Maridjan. Itu adalah letusan terbesar Merapi dalam 100 tahun terakhir.

Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 7 Miliar Rupiah
Sopyan Dado

Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Keluarga Ungkap Hal Ini

Keluarga Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Ungkap Hal Ini

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024