Bramantyo Akan Gelar Aksi Seni di Jakarta

Demo seniman nyaris dikeroyok Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Sumber :
  • VIVAnews/Erick Tanjung

VIVAnews - Setelah aksi seninya digagalkan kelompok Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) di Yogyakarta, Rabu kemarin, seniman Bramantyo Prijosusilo kembali menggelar aksinya.

Seniman asal Yogyakarta itu menyatakan, akan kembali menggelar aksi seni yang berjudul, "Membanting Macan Kerah" di Jakarta. 

"Ada permintaan dari teman-teman di Jakarta. Jadi dalam waktu dekat akan kami lakukan juga di Jakarta. Kita melawan segala bentuk aksi kekerasan atas nama agama, supaya Indonesia menjadi damai dan lebih baik," kata Bramantyo kepada VIVAnews, Jum'at 17 Februari 2012.

Pertunjukan seni itu dilakukan Bram dengan gagasan untuk membuat suatu Social Sculpture (Patung Sosial) sebagai bentuk melawan intimidasi dan kekerasan yang mengatas namakan agama oleh kelompok ataupun ormas-ormas ekstrim seperti MMI dan FPI.

Rabu kemarin, bukan saja pentas seninya yang digagalkan, Bram juga nyaris dihakimi oleh anggota MMI. Beruntung, puluhan anggota polisi berhasil mengamankan Bram dari amukan anggota MMI.

Namun dia menegaskan, pementasan seninya untuk melawan bentuk kekerasan tidak akan berhenti. Dia akan terus menggelorakan anti kekerasan atas nama agama.

Pertunjukan seni instalasi patung sosial yang akan di gelar di Jakarta nanti akan melibatkan banyak peserta. Bukan lagi pertunjukan tunggal seperti yang ia lakukan di depan markas MMI Yogyakarta.

"Semua peserta dalam aksi seni di Jakarta selanjutnya saya minta untuk mengenakan pakaian adat masing-masing daerah," tuturnya.

Bram menjelaskan, dalam aksi seni berikutnya, dia membawa kendi yang airnya berasal dari berbagai sumber, dan dikumpulkan menjadi satu. Air dalam kendi itu terdiri, air keringatnya sendiri, air suci dari berbagai sumber mata air di Jawa yang telah didoakan. Juga air dari Lombok NTB, air dari Flores, air dari Sulawesi.

"Juga ada air suci dari sungai Gangga India, air Zam-zam dan air dari sungai di Israel oleh-oleh teman saya orang Yahudi," tuturnya.

Bram menambahkan, dalam aksi seni instalasi tersebut ia akan mempraktikkan ilmu pusaka "tai menjadi emas". "Karya seni yang saya bikin ini bekerja di level abstrak artinya batin dan pikiran," jelasnya.

Namun dia meminta kepada masyarakat untuk tidak menganggap karyanya itu sebagai musyrik. Menurutnya, itu adalah sebuah karya seni dari anak bangsa. (eh)

Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini
Ditlantas Polda Aceh membagikan takjil dan beras kepada pengendara

Kombes Iqbal dan Anak Buah Cegat Kendaraan di Lampu Merah, Bikin Pengendara Hepi

Ditlantas Polda Aceh bersama Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) membagikan takjil dan paket beras ke pengendara motor dan becak.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024