Ekskavasi Gunung Padang

Andi Arief Minta Maaf pada Rakyat Cianjur

Gunung Padang, Cianjur
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah daerah Cianjur. Permintaan maaf ini karena riset Tim Bencana Katastrofi Purba yang dibentuknya melakukan riset tanpa berkoordinasi dengan masyarakat Cianjur.

“Saya mengakui tim ini awalnya hanya melakukan riset secara kecil di berbagai titik saja. Dari mulai Aceh, Gunung Sadahurip hingga Gunung Padang di Cianjur ini," kata Andi Arief di Cianjur, Selasa, 6 Maret 2012.

Di tingkat pusat, Andi menyampaikan, tim telah berkoordinasi dengan lembaga atau instansi terkait seperti Balai Arkeologi. "Namun tidak melakukan koordinasi langsung hingga daerah dengan banyak pertimbangan,” kata mantan aktivis mahasiswa yang pernah diculik itu.

Andi beralasan riset awal ini tidak melakukan koordinasi dengan daerah agar tidak merepotkan pihak pemerintah daerah dan masyarakat daerah. “Sekarang kami sudah memastikan dan menyatakan secara terbuka, riset Gunung Padang menjadi fokus utama. Kami menghentikan riset di wilayah lain untuk fokus di titik ini,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat Cianjur dan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bisa menerima permintaan maafnya. Selain itu Andi meminta Pemda Kabupaten Cianjur dan elemen masyarakat dapat mendukung penelitian ini. “Dengan keberhasilan riset, kita akan semakin bangga, bahwa peradaban kita lebih maju dari peradaban yang selama ini tercatat,” ujar Andi Arief yang berasal dari Lampung itu.

Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Cecep Muhtar, menyatakan menerima permintaan maaf yang disampaikan Andi. Ia mendukung upaya ekskavasi yang akan dilakukan tim. “Saya juga ingin tahu sejarah leluhur saya yang di Cianjur di masa lalu,” paparnya.

Sementara itu tokoh masyarakat Cianjur yang juga Ketua Paguyuban Pasundan, Ruskawan, mengungkapkan menerima permintaan maaf itu. Namun Ruskawan memberikan catatan, “Persoalan permisi bukan hanya masalah administrasi. Ini etika saja, kan semua ada etikanya."

Ruskawan menjelaskan para budayawan Cianjur sebelumnya telah menyiapkan sebuah langkah class action atas tindakan Tim BKP akhir bulan ini. Langkah ini dilakukan karena para budayawan merasa Gunung Padang akan dieksploitasi tanpa jelas pertangungjawabannya. “Dengan datangnya Andi Arief dan Tim, sekarang kami jadi tahu. Coba dari dulu, tidak akan jadi polemik kan," katanya. (hp).

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024