Tangan 2 Korban Bom Semarang Luka Parah

Lokasi bom Semarang
Sumber :
  • Puspita Dewi/ VIVAnews, Semarang

VIVAnews - Dua korban ledakan bom rakitan di Semarang, Kamis 15 Maret 2012, harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Keduanya mengalami luka parah di bagian tangan.

"Sekarang dua orang sudah dirujuk ke RS Karyadi, karena peralatan di sana lebih lengkap," ujar Humas RS Elizabeth Semarang, Probowati Condronegoro kepada VIVAnews.

Kedua korban itu adalah Dwi dan Ngatimin yang bekerja sebagai kuli bangunan. "Dua orang itu jari-jarinya putus," kata Probowati. Satu korban lainnya atas nama Santo sudah diperbolehkan pulang. Dia hanya perlu rawat jalan.

Probowati mengtakan, Dwi dan Ngatimin mengalami luka serius di bagian tangan karena diduga memegang bom rakitan itu saat ditemukan. "Mereka terpental sekitar 3 meter saat ledakan terjadi," kata dia.

Sebelumnya, diberitakan bom rakitan meledak di Jalan Tamtama Barat IX, RT 8 RW 9, Kelurahan Jangli, Semarang. Bom itu ditemukan oleh Imam Sukayat di sebuah parit.

Ledakan cukup keras di kompleks/perumahan tentara itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB itu, awalnya dianggap letusan ban truk. Namun, ternyata ada tiga pekerja bangunan yang tergeletak bersimbah darah di lokasi. Tiga orang itu masing-masing Dwi, Ngatmin, dan Santo. (umi)

Menko Polhukam Sebut Transaksi Judi Online 3 Bulan Pertama di 2024 Capai Rp 100 T
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

In Memoriam: Prestasi Gemilang Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 24 April 2024. Mooryati Soedibyo dikenal sebagai seorang pengusaha.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024