Dua Korban Bom Semarang Cacat Tubuh

Lokasi bom Semarang
Sumber :
  • Puspita Dewi/ VIVAnews, Semarang

VIVAnews -- Korban ledakan bom rakitan di Semarang masih menjalani perawatan di ruang perawatan intensif Rumah Sakit dr Karyadi, Semarang.

Menurut dokter yang merawat mereka, Djati Sulistyo, dua korban yakni Ngatimin dan Dwi Prianto menjalani operasi pembedahan tadi malam. "Keduanya mengalami kecacatan namun tidak membahayakan kejiwaan mereka," tutur dr Djati, Jumat 16 Maret 2012.

Ia menambahkan, Ngatmin mengalami kecacatan di telapak tangannya. Begitu juga dengan Dwi priyanto yang harus diamputasi jari tangannya dan matanya cacat. "Sedikitnya dua hari dia harus menjalani perawatan intensif. Setelah itu baru dipindah ke ruang perawatan,"tegas dr DJati.

Sementara, dokter forensik RSUD Karyadi, dr Arif Rahman Sadad menegaskan bahwa Dwi Priyanto selain mengalami luka di mata, dada, juga di lutut." Tapi karena saya hanya dokter forensik, saya tidak berhak untuk menyampaikan kekuatan bom tersebut. Namun yang jelas ada residu ditubuh korban," kata dia.

Pantauan VIVAnews, penjagaan oleh anggota polisi di ruang ICU hari ini lebih ketat dari biasanya.

Bom pipa rakitan meledak kemarin pagi Kamis 15 Maret 2012, di Jalan Tamtama Barat IX, RT 8 RW 9, Kelurahan Jangli, Semarang, Jawa Tengah.

Setelah memeriksa delapan orang saksi, polisi hari ini menetapkan satu orang tersangka dalam kasus bom pipa rakitan di Semarang, Jawa Tengah. Dari delapan saksi yang diperiksa satu orang berinisial I sudah ditetapkan menjadi tersangka.

"Ada kabel-kabel tapi dia tidak melapor ke pihak berwajib. Kami lihat keterkaitan bahan peledak ini dengan I," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Jumat 16 Maret 2012.

Indikasi pria berinisial I menjadi tersangka karena dia merupakan orang pertama yang menemukan pipa berisi bom itu. Maka itu, pria berinisial I itu layak diduga sebagai peletak dan mengetahui asal muasal dari bom rakitan itu.

Sebelumnya, salah satu warga, Imam Sukayat mengaku menemukan sebuah pipa di parit berisi kabel yang keluar dari kedua ujungnya. Mengira pipa tersebut salah satu perlengkapan proyek, Imam kemudian mengambil pipa itu dan memberikan kepada ketiga pekerja bangunan tersebut.

"Pipa itu sekitar 30 centimeter. Ada kabel di ujungnya, lalu saya kasihkan para tukang itu. Mungkin kabelnya diutak atik, akhirnya meledak," kata Imam di lokasi kejadian. (eh)

Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia
Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

100 People Still Missing in Moscow Concert Hall Attack

The final death toll from the Moscow concert hall terrorist attack could be much higher than the 140 confirmed dead, with Russian state investigations saying they have re

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024