Sekretaris Kemenpora Dicecar Kasus Hambalang

Maket Proyek Hambalang
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Terpidana suap wisma atlet SEA Games, Wafid Muharram, kembali harus berurusan dengan kasus korupsi. Kini, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga nonaktif itu diperiksa terkait kasus korupsi proyek sport center di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Wafid Muharram sudah hadir di Kantor KPK, Jakarta, Senin 26 Maret 2012, sekitar pukul 09.30 WIB. Wafid yang mengenakan kemeja batik coklat, enggan berkomentar.

"Yang bersangkutan dimintai keterangan untuk penyelidikan Hambalang," kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di kantor KPK.

Dalam penyelidikan kasus Hambalang, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengklaim sudah memanggil sejumlah pihak yang terkait dengan proyek tersebut untuk dimintai keterangan.

"KPK sudah memeriksa 37 orang. Kami sedang fokus untuk mendalami kelompok-kelompok dan kluster yang bermain di dalamnya. Tapi karena ini bagian dari strategi kami tidak bisa disebut. Mudah-mudahan kami akan segera bisa menemukan fakta-fakta kunci, kita bisa dorong lebih cepat," ucap Bambang beberapa waktu lalu.

Kasus ini berawal dari penyelidikan KPK terkait kasus Wisma Atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Proyek senilai Rp1,2 triliun menuai banyak kontroversi setelah Nazaruddin menyebut fee proyek tersebut untuk mendanai pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat tahun 2010.

Nazaruddin, yang juga terdakwa kasus suap Wisma Atlet juga menyebutkan adanya keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang, antara lain meminta dirinya melobi sejumlah pihak agar sertifikat Hambalang selesai diurus.

Sementara KPK terus mengembangkan kasus ini. KPK beberapa kali telah menggelar ekspose penyelidikan Hambalang. Namun hingga kini belum dapat disimpulkan kapan kasus tersebut layak naik ke tahap penyidikan.

Terkait kasus ini, KPK sudah berencana memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Namun, Anas tak mau berkomentar banyak terkait rencana KPK itu. "Tunggu dulu lah nanti biar proses hukum saja," kata Anas sebelum mengikuti rapat Fraksi Partai Demokrat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 16 Maret 2012. (umi)

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024