Busyro: KPK Terus Perdalam Kasus Hambalang

Pimpinan KPK Bahas Isu Perpecahan
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas menegaskan hingga saat ini KPK terus melakukan pendalaman terhadap kasus korupsi Pembangunan Pusat Pelatihan Olahraga Hambalang di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

“Kasus Hambalang terus diperdalam, diperluas dan diperbandingkan keterangan satu saksi dengan yang lainnya. Sejumlah saksi yang perlu diperdalam kita perdalam,” kata Busyro di sela Seminar Nasional Optimalisasi Tata Kelola Keuangan Daerah Dalam Rangka Suksesnya Pembangunan Nasional yang digelar Alumni Fisip UI di Hotel Sanur Paradise, Denpasar, Jumat 13 April 2012.

KPK, kata dia, terus melakukan pendalaman hingga menemukan substansi persoalannya. “Kalau belum sampai substansinya, KPK tidak akan mungkin menetapkan seseorang sebagai tersangka,” kata dia.

Sejauh ini, meski terus melakukan pendalaman, Busyro mengaku KPK belum menemukan seseorang yang dapat dijadikan tersangka.

Dalam melakukan pendalaman terhadap kasus Hambalang, Busyro menyatakan, tidak ada prioritas untuk menjerat seseorang untuk dijadikan tersangka.

“Di sana tidak pakai penargetan. Ada calon yang kena atau tidak,” ucapnya.

Kapan kasus Hambalang selesai? Ditanya begitu, Busyro mengaku kasus yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu akan selesai jika penyidik sudah mendapatkan dua alat bukti.

“Kalau penyidik sudah ada dua alat bukti akan kita tentukan siapa yang akan jadi tersangka. Sulit membandingkan mana yang lebih sulit mengungkap wisma atlet atau Hambalang,” ujar Busyro.

“Kapan statusnya akan ditingkatkan menjadi penyidikan, semua penyidik yang tahu betul. Mana yang menjadi prioritas, ya pasti semuanya lah,” tutup Busyro. (eh)

Ada yang Berubah dari Pertalite di Papan Harga SPBU
VIVA Militer: Irjen TNI Laksdya TNI Dadi periksa kesiapan Satgas Monusco Konga

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Mereka akan menjalani operasi selama satu tahun di Republik Demokratik Kongo

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024