SBY Perintahkan Alat Deteksi Tsunami Ditambah

Tsunami Early Warning System (TEWS) di Pelabuhan Jati, Meulaboh, Aceh
Sumber :
  • Antara/ Irwansyah Putra

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat internal di Istana Bogor, Jawa Barat, bersama Wakil Presiden dan sejumlah menteri. Dalam rapat tersebut, Presiden mendengarkan penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait bencana gempa bumi Sumatera dan Aceh beberapa waktu lalu.

Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan dalam rapat itu BNPB juga melaporkan progress report terhadap penanggulangan bencana gempa bumi. Presiden mendengarkan pula laporan mengenai early warning system (EWS) tsunami di Sumatera.

"Dalam paparannya disebutkan bagaimana EWS telah bekerja. Presiden juga mengatakan bahwa sebagaimana sebelumnya beliau mendapatkan EWS tidak bekerja dan beliau meminta penjelasan ke BMKG. Dan dijelaskan oleh BMKG sejauh yang mereka kelola alat-alat ini sesungguhnya bekerja," ujar Julian kepada wartawan, Senin, 16 April 2012.

Menurut Julian, keterangan yang berbeda perlu diluruskan oleh BMKG agar masyarakat tidak berspekulasi. Karena BMKG mengaku bahwa sesungguhkan alat-alat itu bekerja dan melaporkan adanya ancaman tsunami.

"Presiden minta agar mereka bisa menjelaskan tentu dengan badan yang bekerja, seperti bagaimana alat bekerja sehingga tidak terjadi informasi misleading di masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan itu, kata Julian, Presiden juga menyampaikan pentingnya penambahan alat-alat antisipasi gempa dan tsunami dalam waktu dekat di lokasi-lokasi yang benar-benar membutuhkan. "Tetapi penambahan alat ini tentu perlu suatu perincian atau kepastian," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, BMKG dan BNPB diminta oleh Presiden untuk melakukan penelaahan secara komprehensif untuk alat-alat yang tambahan yang dibutuhkan sehingga nanti bisa dimasukkan dalam upaya persiapan khusus. Presiden SBY pun menginstruksikan pembuatan masterplan dalam waktu 1-2 bulan.

"Utamanya saat ini Masterplan itu harus dibuat meski anggarannya baru tahun depan. Karena ini terkait pada pemerintah daerah. Alokasi dana akan disiapkan oleh pemerintah pusat. Tapi operasional dan pemeliharaan merupakan tanggungjawab Pemda, jadi jangan sampai alatnya ada tapi tidak ada simulasi sehingga nanti tidak bekerja dengan baik," katanya.

Meski begitu, Julian mengatakan belum mengetahui bentuk sistem yang akan dituangkan dalam masterplan. "Nah ini kita belum tahu bentuknya nanti bagaimana tapi share mengenai alat tersebut bisa saja dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah pusat ingin betul-betul mengadakan alat yang diperlukan, tapi pengoperasiannya semua harus dilakukan Pemda," katanya.

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu malam, 24 April.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024